tirto.id - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini, diperkirakan 1,2 persen jumlah penumpang kapal laut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru bakal berlangsung pada H-8 (17 Desember 2021) sampai H+7 (8 Januari 2022).
Maka pemerintah menyediakan tambahan armada angkutan laut guna mengantisipasi kenaikan penumpang.
“Telah disiapkan armada angkutan laut sebanyak 1.186 kapal, terdiri dari 26 kapal milik PT. Pelni, 111 armada perintis, 1.149 armada swasta,” ujar dia, Minggu (12/12/2021).
Pemerintah juga akan memantau dan mengendalikan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut melalui posko.
Sementara, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang bisa membahayakan pelayaran kapal-kapal, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para petugas di pelabuhan agar selalu menginformasikan perkembangan cuaca dari BMKG, dalam memberikan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
"Koordinasi yang berkaitan dengan cuaca, navigasi pelayaran harus dilakukan dengan baik. Apabila terjadi cuaca ekstrem, jangan terbitkan SPB sampai cuaca kembali memungkinkan untuk berlayar," ucap Budi.
Terkait pengetatan protokol kesehatan, Budi meminta para petugas memastikan penumpang yang berlayar sudah melakukan vaksinasi dosis lengkap dan tes antigen.
“Bila ada yang belum vaksin atau tes antigen, saya minta Dirjen Perhubungan Laut, PT Pelindo, dan PT Pelni untuk berkoordinasi menyediakan fasilitas vaksinasi dan tes antigen," sambung dia.
Budi juga mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan pelayaran, agar tidak lengah dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19 usai masa libur Natal dan Tahun Baru.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari