Menuju konten utama

Antasari Buka Suara Seret Nama SBY dan Hary Tanoe

Antasari Azhar membuka suara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap dirinya. Mantan Ketua KPK ini menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono dan Hary Tanoesoedibjo.

Antasari Buka Suara Seret Nama SBY dan Hary Tanoe
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meninggalkan gedung Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2). Kedatangan Antasari bertujuan untuk menagih kelanjutan pengusutan kasus SMS gelap mengatasnamakan dirinya yang telah dilaporkan sejak tahun 2011. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Antasari Azhar membuka suara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap dirinya. Mantan Ketua KPK ini menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono dan Hary Tanoesoedibjo.

"Saya sampaikan bahwa ada orang malam-malam datang ke rumah saya, orang itu siapa? Orang itu adalah Hary Tanoesoedibjo. Beliau diutus oleh Cikeas waktu itu. Siapa Cikeas? Ya, dia (Hary Tanoe) datang ke rumah saya minta supaya saya ga menahan Aulia Pohan,” ujar Antasari dalam konferensi pers di Kantor Bareskrim Mabes Polri yang menumpang di Gedung KKP, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Antasari sebelumnya terjerat kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Ia menyebut nama Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui persis kasus yang menjeratnya.

“Ini kilas balik bahwa sejak kecil saya diajari kejujuran oleh orang tua saya untuk itulah saya mohon kepada Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono jujur, dia tahu perkara saya ini,” tegas Antasari.

Antasari mengatakan, SBY harus terbuka siapa saja pihak yang diminta merekayasa kasusnya.

Ia mengungkapkan, sekitar Maret 2009, ia didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Hary, kata Antasari, mengaku diperintah oleh SBY untuk menemuinya. Antasari sempat menolak permintaan Hary Tanoe ini.

Menurut Antasari, Aulia Pohan tidak mungkin tidak ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia sebesar Rp 100 miliar kepada para mantan pejabat BI dan anggota DPR RI.

"'Waduh Pak, saya mohon betul lah. Saya bisa ditendang dari Cikeas. Karena bagaimana pun nanti masa depan Bapak bagaimana'," kata Antasari menirukan ucapan Hary saat itu.

"Saya bilang, saya sudah memilih profesi penegak hukum kok, risiko apapun saya terima," kata Antasari.

“Kalau saya bicara ini hari ini, besok saya mati, saya siap kok,” tegas Antasari.

Antasari melaporkan kasus ini di Reskrimsus Polda Metro Jaya di tahun 2011 lalu.

Dugaan rekayasa kasus menjerat Antasari memang bermuara ketika dia menjadi Ketua KPK. Saat itu, Antasari sedang gencar membongkar serangkaian kasus korupsi.

Besan Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Tantowi Pohan, menjadi salah satu bidikan Antasari dalam kasus pencairan dana sebesar Rp100 miliar dari Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI). Aulia pun divonis bersalah dan menjalani hukuman tiga tahun penjara dan denda Rp 200juta pada 15 Maret 2010.

Dugaan rekayasa kasus menjerat Antasari Azhar sejatinya memang terlihat dalam persidangan. Hotma Sitompul, pengacara Antasari Azhar dalam persidangan kala itu membeberkan 32 kejanggalan kasus menjerat kliennya.

Adapun beberapa kejanggalan tersebut, misalnya, saksi dalam kasus pembunuhan Nasrudin diperiksa secara paralel. Penyidik bahkan tidak mencantumkan BAP terdakwa Kombes Wiliardi Wizar. Selain itu, alat bukti baju Nasrudin sampai saat ini tak pernah diketahui keberadaannya.

Sebelumnya saat diwawancara Tirto.id, Ida Laksmiwati, istri Antasari Azhar mengungkapkan dengan bebas bersyarat suaminya dinilai bisa membahayakan. Meski tak menyebut siapa yang dimaksud, Ida mengatakan dengan bebasnya Antasari, ada orang-orang yang memang ketakutan kasusnya diungkap.

Baca juga artikel terkait ANTASARI AZHAR atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Dimeitry Marilyn
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri