Menuju konten utama

Annisa Mahesa: Self Awareness Hapus Stigma DPR Sarang Korupsi

Annisa Mahesa merupakan anggota DPR RI paling muda dari Fraksi Gerindra. Ia Putri sulung almarhum Desmond J Mahesa.    

Annisa Mahesa: Self Awareness Hapus Stigma DPR Sarang Korupsi
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Annisa Mahesa saat diwawancara awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Annisa Mahesa, mengatakan pentingnya self awareness dari setiap anggota dewan agar terhindar dari praktik korupsi. Menurutnya, penting sekali mengingatkan diri sendiri ihwal tujuan menjadi anggota DPR RI agar selalu mengutamakan kepentingan bersama ketimbang pribadi atau golongan.

Pernyataan itu disampaikan Annisa merespons stigma DPR RI yang disebut sebagai sarang korupsi.

"Balik lagi, untuk menghapus stigma dewan korupsi itu adalah self awareness dari anggota dewannya sendiri," kata Annisa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Annisa secara personal menjamin menolak praktik tindak pidana korupsi. Ia memandang harus memiliki kesadaran kolektif untuk meminimalkan praktik rasuah tersebut.

Lebih lanjut, perempuan berusia 23 tahun itu mengatakan akan menyuarakan isu-isu yang relevan untuk generasi muda selama lihat tahun ke depan. Putri sulung almarhum Desmond J Mahesa itu mengatakan akan menggaungkan akses pendidikan yang merata.

Ia mencontohkan, anak muda sebayanya yang kerap meresahkan biaya pendidikan mahal ketika dirinya menyambangi dapil. Padahal, kata dia, banyak beasiswa gratis untuk mengurangi biaya pendidikan mahal, tetapi minim sosialisasi dan edukasi.

"Setiap aku turun ke dapil, mereka banyak sekali yang menyuarakan UKT mahal. Bagaimana cara mendapatkan beasiswa, tentunya dengan menggabungkan isu-isu tersebut kita harus mengadakan sosialisasi," ucapnya.

Annisa juga berjanji akan menyuarakan lapangan pekerjaan yang inklusif. Ia mengaku kerap ditanyakan teman-temannya ihwal sulitnya mendapatkan pekerjaan.

"Kalau di Banten itu mesti bayar dulu Rp1 juta. Itu kan harus kita suarakan, kasihan mereka mau dapat kerja, nombok, keluar modal dulu," kata Annisa.

Dalam kesempatan sama, dia menanggapi banyaknya mahasiswa yang kerap berdemonstrasi. Annisa menyarankan mahasiswa lebih banyak berdiskusi daripada demo.

"Kalau bisa kita diskusi secara langsung supaya bertatap mata, bicara dari hati ke hati, kita bisa paham. Kalau didemo kita paham isu yang kamu bawa di demo. Tapi dari demo sendiri apakah ada diskusi yang konkret, apakah ada diskusi intelektual di antara kita supaya aku bisa memahami, kalau aku lebih ingin diskusi secara langsung," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN DPR RI atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Hukum
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Irfan Teguh Pribadi