tirto.id -
Anggaran penanggulangan kemiskinan di Manado akan ditingkatkan menjadi Rp 150 miliar untuk periode 2016-2021, naik sekitar dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Penanggung Jawab Pemerintah Kota Manado, Royke Roring mengatakan pemerintah akan menaikkan anggaran program penanggulangan kemiskinan menjadi Rp 150 miliar-Rp 200 miliar dari Rp 80 miliar-Rp 100 miliar dalam lima tahun untuk periode yang sama.
"Anggaran tersebut akan dinaikan mulai 2016 sampai 2021 nanti, pada periode kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota yang baru," kata Roring, di Manado, Sulawesi Utara, Senin, (14/3/2016).
Roring menegaskan peningkatan dana untuk program prioritas memang menjadi tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan.
Oleh karena itu, dengan penambahan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun, maka sejumlah program seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni (RRLTH) bisa teranggarkan, kata Roring.
"Jika berjalan dengan baik, pada 2021 nanti, 50 persen dari 15.912 rehabilitasi rumah tidak layak huni Manado, yakni sekitar 8.000 kepala keluarga, akan meningkat statusnya," kata Roring.
Dengan demikian, angka kemiskinan di Manado juga akan ikut turun dari 4,7 persen menjadi 2,7 persen mulai periode 2016, sambung Roring.
Terkait hal itu, menurut perhitungan Roring, dengan target anggaran sebesar itu, pemerintah harus menganggarkan dana minimal Rp 32 miliar.
Sementara itu, untuk program RRTLH 2016, pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 20 juta untuk setiap kepala keluarga. Ditambah lagi, pemerintah provinsi Sulawesi Utara juga membantu penanggulangan kemiskinan dengan mendanai sekitar 10-15 persen dari total biaya program tersebut.