tirto.id - Hanya beberapa pekan setelah serangan mematikan mengguncang wilayah selatan Thailand, Negeri Gajah Putih itu kembali diterkam teror menyusul laporan akan rencana pengeboman oleh satu kelompok bersenjata melalui serangan bom mobil di provinsi dekat Bangkok.
Polisi Thailand mengatakan, Selasa (11/10/2016), bahwa mereka meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi penting di Bangkok, bandara dan di provinsi-provinsi sekitarnya.
"Wakil perdana menteri memerintahkan badan-badan keamanan untuk menelusuri dan memantau segala sesuatu yang tidak wajar termasuk benda-benda yang biasa digunakan untuk mempersiapkan pengeboman dan mobil-mobil," kata Kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand, Thawip Netniyom, kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
"Kenapa menyasar Bangkok? Mereka mungkin ingin menimbulkan dampak," katanya, tanpa merinci kelompok mana yang berada dibalik rencana tersebut.
Lokasi wisata ternama di Thailand selatan telah menjadi sasaran serangan bom dalam beberapa pekan terakhir, termasuk serangkaian pengeboman di kota pariwisata antara 11-12 Agustus yang menewaskan empat warga Thailand dan melukai puluhan lainnya, termasuk warga negara asing.
Polisi mengaitkan serangan-serangan itu dengan kelompok pemberontak Muslim yang beroperasi di wilayah selatan Thailand.
Netniyom sendiri tidak yakin apakah rencana bom mobil dan serangan pada Agustus itu memiliki kaitan.
Industri pariwisata Thailand yang memberikan kontribusi 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto terguncang kemelut selama lebih dari dua dekade termasuk dua kudeta militer dan beberapa pengeboman baru-baru ini.
Pada Agustus 2015, bom meledak di suatu kuil di Bangkok menewaskan 20 orang, sebagian besar wisatawan. Namun serangan itu tidak berhasil menghambat kedatangan wisatawan. Dua warga suku Uighur dari China tengah di sidang di Thailand atas tuduhan melancarkan serangan itu.
Para pengamat dan diplomat menduga serangan itu terkait dengan pendukung Uighur yang marah atas tindakan Thailand mendeportasi lebih dari 100 warga Uighur ke China bulan sebelumnya.
Bangkok saat ini menjadi tuan rumah pertemuan regional yang dihadiri beberapa pemimpin dan pengusaha dunia.
Polisi mengatakan mereka berada dalam kewaspadaan tinggi.
"Saya sudah memerintahkan semua polisi di bawah penyeliaan saya di kawasan sekitar Bangkok untuk memantau berita, menyelidiki dan mengumpulkan data-data intelijen mengenai kelompok yang bisa masuk dan menimbulkan masalah," kata Letjen Polisi Charnthep Sesawet, penjabat kepala polisi provinsi wilayah 1, yang memantau kawasan sekitar ibukota.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Inggris telah mengeluarkan himbauan kepada para pelancong untuk berhati-hati menyusul pengeboman pada Agustus. "Anda sebaiknya berhati-hati, terutama di tempat-tempat publik [...] Insiden lebih jauh kemungkinan terjadi di kawasan-kawasan ini dan tempat lain di Thailand," kata kementerian tersebut.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara