tirto.id - Guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 meter ke arah barat daya teramati satu kali dari puncak Gunung Merapi pada periode pengamatan Senin (31/5/2021) pukul 00:00-06:00 WIB.
Pada periode yang sama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mengatakan terjadi gempa guguran sebanyak 26 kali dengan amplitudo 3-23 mm dan durasi 14-112 detik.
Sebelumnya, pada periode pengamatan Minggu (30/5/2021) pukul 12.20 WIB teramati adanya awan panas guguran dari Gunung Merapi dengan estimasi jarak luncur sekitar 3 kilometer ke arah barat daya. Awan panas guguran dari Gunung Merapi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 mm dan durasi 322 detik.
Awan panas guguran yang jarak luncurnya mencapai 3 kilometer ini menjadi salah satu awan panas guguran dengan jarak luncur cukup jauh usai status Gunung Merapi naik menjadi siaga atau level III pada 5 November 2020. Jarak luncur awan panas terjauh pada fase erupsi efusif ini pernah terjadi pada 27 Januari 2021 yang mencapai 3,5 kilometer.
Meski begitu BPPTKG menegaskan bahwa hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga dan masih masuk pada fase erupsi efusif. Sementara itu, berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Periode pengamatan
31-05-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan. Angin bertiup sedang ke arah timur. Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 68-79 %, dan tekanan udara 872-944 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 26, Amplitudo : 3-23 mm, Durasi : 14-112 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, Durasi : 6-8 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 1, Amplitudo : 70 mm, Durasi : 18 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH