tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan laporan terkini terkait aktivitas Gunung Merapi pada tanggal 5-11 November 2021.
Melalui akun resmi Twitternya, BPPTKG menyampaikan, pada minggu ini setidaknya Gunung Merapi mengeluarkan 2 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.500-2.000 m. Guguran lava teramati sebanyak 123 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 m.
Kendati demikian, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.927.000 m3.
Menurut pantauan BPPTKG, intensitas kegempaan pada pekan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minggu lalu. Di sisi lain, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Sedangkan intensitas curah hujan sebesar 176 mm/jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 8 November 2021. Namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Atas fenomena itu, BPPTKG menyimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif sehingga statusnya masih ditetapkan dalam tingkat Siaga Level III.
Aktivitas Gunung Merapi
Di sisi lain, laman magma.esdm.go.id melaporkan, Gunung Merapi pada hari ini, Jumat, 12 November 2021 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, mengalami 41 kali gempa guguran, 16 kali gempa hembusan dan 4 kali gempa hybrid/fase banyak.
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah selatan.
Klimatologi
Cuaca mendung, angin lemah hingga sedang ke arah selatan. Suhu udara sekitar 18-27°C. Kelembaban 80-99%. Tekanan udara 568-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 41 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-15 mm dan lama gempa 32-166 detik.
- 16 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 13-26 detik.
- 4 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 9-11 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya