tirto.id - Gunung Merapi yang terletak di antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami 50 kali gempa guguran, 11 kali gempa hembusan, 2 kali gempa hybrid/fase banyak dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Fenomena itu terjadi berdasarkan laporan laman magma.esdm.go.id pada hari ini, Rabu, 10 November 2021 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Twitter menyampaikan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya dengan amplitudo 14 mm dan durasi 132 detik. Hal itu terjadi pada 9 November pukul 23.45 WIB.
BPPTKG juga belum mencabut status Siaga Level III sejak 5 November 2020 lalu. Untuk potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Awanpanas guguran #Merapi tanggal 9 November 2021 pukul 23:45 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 14 mm dan durasi 132 detik. Jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.#MerapiSiaga sejak 5 November 2020 pic.twitter.com/Btqpun9tbf
— BPPTKG (@BPPTKG) November 9, 2021