Menuju konten utama

Akademisi Bidang Logistik Bersatu Hadapi MEA

Para akademisi yang bergerak dalam bidang Logistik (supply chain) mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Akademisi Logistik Indonesia (AALI) di Kampus ITS Surabaya, pada Kamis, (24/3/2016). Pembentukan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan langkah-langkah strategsi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Akademisi Bidang Logistik Bersatu Hadapi MEA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA FOTO/Dewi Fajriani

tirto.id - Para akademisi yang bergerak dalam bidang Logistik (supply chain) mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Akademisi Logistik Indonesia (AALI) di Kampus ITS Surabaya, pada Kamis, (24/3/2016). Pembentukan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan langkah-langkah strategsi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Persaingan logistik akan semakin ketat dalam menghadapi MEA, sehingga dibutuhkan sinergi antara pebisnis dengan akademisi yang mampu melakukan riset pada bidang logistik," kata Guru Besar Teknik Industri ITS, Prof Nyoman Pudjawan, di Surabaya, Jumat, (25/3/2016).

Prof Nyoman, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Forum Akademisi Logistik se-Indonesia tersebut, mengatakan bahwa deklarasi pembentukan AALI tersebut dihadiri oleh 120 perwakilan dari perguruan tinggi se-Indonesia.

"Logistik merupakan bidang yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan praktis, baik pada level mikro terkait bagaimana cara menangani logistik di perusahaan maupun pada level makro terkait kebijakan pemerintah di bidang logistik yang akan diimplementasikan di lapangan," katanya.

Prof Nyoman berpendapat bahwa era MEA menuntut adanya kolaborasi yang solid dari seluruh pemangku kepentingan, mengingat lalu lintas logistik akan semakin padat, baik yang masuk ke Indonesia (impor), maupun keluar (ekspor).

"Dengan adanya sinergitas itu, maka permasalahan logistik akan bisa teratasi melalui riset. Selama ini pelaku bisnis hanya mengundang akademisi untuk melakukan riset di perusahaannya, namun tidak dimanfaatkan secara global, sehingga penelitian serupa sering dilakukan lagi," ujarnya.

Ia mengharapkan bahwa AALI dapat berkontribusi menjadi perantara antara pebisnis dengan kebijakan dari pemerintah, demi merancang kebijakan logistik yang ideal.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, anggota Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia, Dr Ir Hoetomo Lembito MBA CSLP menyatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pengujian terhadap regulasi di Kementerian yang terkait dengan logistik agar dapat selaras dengan kebutuhan pasar.

"Karena itu, ada beberapa perizinan yang akan kami sederhanakan. Dengan adanya pengukuran kajian di lapangan, maka para akademisi ini bisa berperan melakukan riset," tandasnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait LOGISTIK atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra