Menuju konten utama

AHY Dinilai Lebih Potensial Jadi Cawapres Jokowi Dibanding Prabowo

"Hasil survei dari beberapa lembaga survei dalam dua bulan terakhir menyimpulkan, elektabilitas AHY terus meningkat."

AHY Dinilai Lebih Potensial Jadi Cawapres Jokowi Dibanding Prabowo
Komandan Satuan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (6/3/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Agus Harimurti Yudhoyono dinilai lebih potensial menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo dibanding dengan Prabowo.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Lembaga Riset dan Konsultasi Manilka Herzaky Mahendra Putra berdasar survei yang ia amati. Menurutnya, sebagai cawapres untuk mendampingi capres Prabowo Subianto, AHY harus bersaing dengan Anies Baswedan.

Manilka juga menyampaikan bahwa elektabilitas AHY terus meningkat berdasar hasil survei dari beberapa lembaga survei dalam dua bulan terakhir.

"Bahkan hasil survei terbaru dari lembaga survei Indikator yang dipublikasi pada pekan lalu menyimpulkan, elektabilitas AHY sudah mencapai 16,3 persen," kata Herzaky Mahendra Putra melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Herzaky menilai, ada dua faktor yang yang mendasari trend meningkatnya elektabilitas AHY, yakni putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Faktor pertama, adanya kejenuhan masyarakat melihat tokoh politik yang itu-itu saja pada panggung politik nasional. Kedua, perbedaan yang ada di antara kedua kubu capres dengan elektabilitas tertinggi, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, seakan-akan dipertajam dan diamplifikasi di ruang publik.

"Persaingan kedua kubu capres ini, diwarnai dengan saling komentar dari para pendukungnya di media sosial," katanya.

Perdebatan dan polemik seperti ini, kata dia, membuat para pemilih yang bersikap diam atau "silent majority" merasa tidak nyaman.

"'Silent majority' merasa saat ini kedua kubu sepertinya terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri dan lawan politik mereka, bukan memperhatikan masyarakat," katanya.

Menurutnya, masyarakat merasa perlu figur baru sebagai alternatif yang memiliki perhatiannya pada masyarakat dan berusaha mendengarkan aspirasi masyarakat. Di sini lah, kata dia, AHY yang rajin berkunjung menyapa masyarakat dapat masuk.

"AHY rajin berkunjung ke masyarakat, berdialog dan mencatat keluhan masyarakat. Apalagi setelah AHY menjadi Komandan Kogasma Partai Demokrat," katanya.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan AHY memikat simpati sebagian masyarakat, terutama kelompok muda milenial, kaum marjinal dan muslim moderat.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani