Menuju konten utama

Ahok: Kami Sudah Lakukan Program Pencegahan Kekerasan Anak

Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan jika program pencegahan kekerasan terhadap anak sudah dilakukan dalam Debat Cagub DKI 2017 ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Ahok: Kami Sudah Lakukan Program Pencegahan Kekerasan Anak
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah memaparkan jawaban dari pertanyaan moderator Debat Pilgub DKI ketiga yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta (10/3). Tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pasangan calon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan bahwa program pencegahan kekerasan terhadap anak sudah dilakukan. Ada hukuman yang tegas bagi mereka yang melanggar, utamanya yang melakukan kekerasan, juga tawuran.

"Sebetulnya sudah kami lakukan, kalau Anda melakukan kekerasan, bully, Anda pasti dikeluarkan dari sekolah negeri. Efeknya apa, di Jakarta kekerasan berantem itu turun," ujar Ahok, dalam Debat Cagub DKI 2017 ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Ahok mengatakan bahwa kebijakan tersebut sempat banyak ditentang. Akhirnya waktu menjawab, angka kekerasan di sekolah, kata Ahok, ternyata benar-benar turun.

Soal kebijakan kerasnya itu, Ahok menuturkan terinspirasi dari peristiwa di masa kecil adik perempuannya. Adik perempuannya sempat tidak naik kelas saat SD karena terlibat tawuran.

"Ini pengalaman adik perempuan saya di kampung, kelas tiga SD berantem massal, padahal waktu itu sekolah dibiayai oleh bapak saya pribadi. Gurunya Ibu Bondet, masih hidup, usianya 80an, kita umrohkan tahun lalu. Seluruh kelas tidak boleh naik kelas, inilah disiplin, maka adik saya dan satu kelas tidak naik kelas satu tahun. Tapi karena ini adik saya bisa masuk SMA Negeri 1 Budi Utomo, masuk di UI, cum laude di Melbourne. Coba waktu itu tidak kena sanksi, tentu adik saya berbeda. Ini yang kami terapkan di Jakarta," tutur Ahok.

Namun paslon nomor urut tiga yakni Anies Baswedan mengkritik dengan mengungkapkan bahwa bukan hukuman yang harus dikedepankan.

"Mengeluarkan anak dari sekolah sama seperti memberhentikan jadi anak. Mereka harus lebih banyak dididik. Kita sudah mengeluarkan Permendikbud 83 Tahun 2015 soal gugus pengendalian kekerasan di sekolah. Apa yang dilakukan gugus pengendalian kekerasan di sekolah dan di kota? Gugus ini terdiri guru, orang tua, ahli psikologi, tokoh masyarakat pendidikan, sehingga pola kekerasan ditangani secara sistematis," ujar Anies.

Perlu diketahui, debat ketiga mengusung tema kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Kedua bahasan tersebut dibagi menjadi subbahasan yakni terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, antinarkoba, dan ramah disabilitas, yang akan dibahas dalam enam segmen.

Sebelumnya, KPU DKI Jakarta telah menggelar Debat Cagub DKI 2017 pertama pada 13 Januari 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, dengan mengusung tema terkait 5 bidang sekaligus yakni sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi.

Sedangkan debat kedua berlangsung pada 27 Januari 2017. Debat kedua diselenggarakan di tempat yang sama, yakni Hotel Bidakara dengan mengusung tema berkutat soal reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta strategi penataan kawasan perkotaan.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora