Menuju konten utama

Agnes Keleti Peraih Medali Emas Olimpiade Tertua Meninggal Dunia

Mengenal sosok Agnes Keleti peraih medali emas Olimpiade tertua sekaligus penyintas Holocaust yang meninggal dunia di usia ke-103 tahun.

Agnes Keleti Peraih Medali Emas Olimpiade Tertua Meninggal Dunia
(FILES) Pensiunan pesenam artistik juara dunia dan Olimpiade Hungaria-Israel Agnes Keleti digambarkan setelah dia dianugerahi Order of Merit Hongaria (salib dengan bintang) di apartemennya di Budapest pada 7 April 2022. (Photo by Peter Kohalmi / AFP)

tirto.id - Peraih medali emas Olimpiade tertua sekaligus penyintas Holocaust, Agnes Keleti, meninggal dunia di usianya yang ke-103 tahun pada Kamis (2/1/2024) pagi, di Budapest, Hongaria.

Kabar duka tersebut disampaikan kepada publik oleh kantor berita Hongaria. Satu pekan yang lalu, tepatnya pada Rabu, 25 Desember 2024, Agnes Keleti dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena pneumonia.

Selama berkarier sebagai atlet dalam cabang olahraga senam, Agnes Keleti telah memenangkan 10 medali Olimpiade, termasuk lima medali emas untuk Hongaria pada Olimpiade Helsinki 1952 dan Olimpiade Melbourne 1956.

Tiga tahun yang lalu ketika merayakan ulang tahun yang ke 100 tahun, Agnes Keleti mengatakan bahwa dirinya hidup dengan baik dan sehat. Ia bahkan merasa bugar seperti 40 tahun lebih muda.

“Bagi saya, 100 tahun ini terasa seperti 60 tahun,” kata Keleti kepada The Associated Press pada malam ulang tahunnya yang ke-100. “Saya hidup dengan baik. Dan saya mencintai kehidupan. Senang sekali saya masih sehat.”

Profil dan Prestasi Agnes Keleti

Agnes Keleti lahir dengan nama Agnes Klein pada 9 Januari 1921 di Budapest, Hongaria. Ia merupakan seorang pesenam artistik sekaligus pelatih yang memenangkan banyak medali Olimpiade. Dia dikenal luas oleh publik karena mengukir sejarah sebagai peraih medali Olimpiade tertua yang hidup hingga usia 103 tahun.

Saat mewakili Hongaria di Olimpiade, ia memenangkan 10 medali Olimpiade termasuk lima medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu, dan dianggap sebagai salah satu atlet Olimpiade Yahudi tersukses sepanjang masa.

Agnes Keleti mulai berlatih senam sejak usia 4 tahun, dan pada usia 16 tahun menjadi Juara Nasional Hungaria untuk senam. Karier Agnes Keleti sempati terputus akibat Perang Dunia II dan pembatalan Olimpiade 1940 dan 1944.

Ketika periode Holocaust, ia sempat dipaksa keluar dari tim senam pada tahun 1941 karena keturunan Yahudi. Pada periode tersebut ia bersembunyi di pedesaan Hungaria, dan berhasil selamat dari Holocaust dengan menggunakan identitas palsu dan bekerja sebagai pembantu.

Ibu dan saudara perempuannya selamat dari perang dengan bantuan diplomat Swedia, Raoul Wallenberg. Tetapi ayah dan kerabatnya yang lain tewas di Auschwitz, di antara lebih dari setengah juta orang Yahudi Hongaria yang dibunuh di kamp-kamp kematian Nazi dan oleh para kolaborator Nazi Hongaria.

Agnes Keleti lalu melanjutkan kariernya setelah perang. Ia seharusnya akan bertanding di Olimpiade London 1948, tetapi cedera pergelangan kaki di menit-menit terakhir memupuskan harapannya.

Empat tahun kemudian, ia memulai debut Olimpiade-nya di Olimpiade Helsinki 1952 pada usia 31 tahun, memenangkan medali emas di cabang senam lantai serta satu perak dan dua perunggu. Pada tahun 1956, ia menjadi atlet tersukses di Olimpiade Melbourne, memenangkan empat medali emas dan dua medali perak.

Pada Olimpiade Mebourne ia menjadi peraih medali emas tertua dalam sejarah senam pada usia 35 tahun. Selanjutnya, Uni Soviet menginvasi Hongaria menyusul pemberontakan anti-Soviet. Pada masa itu Agnes Keleti memutuskan untuk tetap tinggal di Australia dan mencari suaka politik.

Dia kemudian berimigrasi ke Israel pada tahun berikutnya dan bekerja sebagai pelatih dan melatih tim senam Olimpiade Israel hingga tahun 1990-an.

Baca juga artikel terkait KABAR DUKA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya