tirto.id - Dokter Azmi Fadhlih mengembuskan napas terakhir di Bali pada Senin (16/12/2024) sekira pukul 02.00 WITA. Jenazah dokter sekaligus influencer ini dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Selasa (17/12/2024).
Kepergian dr Azmi Fadhlih menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga dan rekan yang ditinggalkan. Sebelum meninggal dunia, dr Azmi diketahui masih nongkrong bersama influencer, Arief Muhammad.
“Dokter azmi fadhlih meninggal dunia , padahal semalam story instagramnya abis nongkrong sama arief muhammad dan istrinya tipang,” tulis akun TikTok @blue.sky1353 dalam unggahannya, Senin (16/12/2024).
Dr Azmi meninggal di usia relatif muda, 35 tahun. Sosok kelahiran 26 Februari 1989 ini semasa hidupnya aktif sebagai influencer dengan membagikan berbagai konten di Instagram @dokterazmi yang memiliki 65 ribu pengikut. Ia meninggalkan seorang istri dan 2 anak.
Hingga meninggal dunia, dr Azmi aktif berpraktik di Rumah Sakit Umum (RSU) Pindad, Bandung. Ia merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin. Obituari turut disampaikan pihak rumah sakit.
“Segenap Komisaris, Direksi & Karyawan PT Pindad Medika Utama mengucapkan Duka Cita yang Mendalam Atas Berpulangnya dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV ( Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RSU Pindad), semoga Allah SWT memberikan tempat yang indah bagi beliau di sisi-Nya, aamiin,” tulis Instagram @rspindad, Senin (16/12/2024).
Dokter Azmi juga aktif di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat (Jabar) sebagai anggota bidang Pelayanan Kesehatan masa bakti 2024-2027. Selain itu, dr Azmi merupakan alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) pendidikan Spesialis Kulit dan Kelamin.
Setelah menghembuskan napas terakhir di Bali, jenazah dr Azmi tiba di rumah duka pada Senin (16/12/2024), seperti dibagikan melalui story saudara iparnya @luryalexnoerdin. Selanjutnya, ia disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Selasa (17/12/2024).
Penyebab dr Azmi Meninggal Dunia: Pecah Pembuluh Darah
Dokter Azmi Fadhlih dikabarkan meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak atau aneurisma pada Senin (16/12/2024). Kabar itu sudah dikonfirmasi saudara iparnya, Lury Alex Noerdin. Sebelum wafat, dr Azmi dikabarkan mengalami sakit kepala.
Seperti dikutip dari heart.org, aneurisma terjadi saat bagian dinding arteri melemah, lantas menyebabkannya membengkak atau melebar secara tidak normal.
Aneurisma umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor keturunan, penyakit aorta (cedera), tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga penggunaan tembakau.
Aneurisma bisa terjadi di pembuluh darah mana pun. Namun umumnya, aneurisma lebih sering terjadi di pembuluh darah arteri pada otak, perut, lipat lutut, usus, dan limpa.
Gejala umum dari aneurisma seperti di antaranya sakit kepala, masa perut yang berdenyut, pusing, perubahan penglihatan, dan sebagainya.
Sedangkan gejala pecahnya aneurisma ialah jantung berdebar-debar; kliyengan; sakit kepala, dada, perut, maupun punggung yang terasa sangat hebat dan mendadak. Kemudian, setelahnya diikuti penurunan kesadaran, baik berupa linglung, hingga pingsan.
Berikut ini beberapa gejala aneurisma:
- Sakit kepala
- Nyeri di perut atau punggung
- Massa perut yang berdenyut
- Warna biru (sianosis) pada ekstremitas bawah
- Pusing
- Perubahan penglihatan
- Kebingungan
- Kelelahan
- Suara serak
- Kesulitan menelan
- Suara napas bernada tinggi
- Pembengkakan di leher
- Nyeri dada atau punggung atas
- Mual dan muntah
- Perasaan akan datangnya malapetaka
- Syok (tekanan darah rendah, denyut jantung cepat, kulit lembap, kesadaran menurun)
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra