Menuju konten utama

Daftar Lengkap Atlet Indonesia & Cabor Peraih Medali Olimpiade

Daftar lengkap atlet Indonesia dan cabor peraih medali Olimpiade sejak 1992: badminton terbanyak, panjat tebing dan angkat besi buat sejarah di Paris 2024.

Daftar Lengkap Atlet Indonesia & Cabor Peraih Medali Olimpiade
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel di Champions Park, Trocadero, Paris, Prancis, Jumat (9/8/2024). Champions park merupakan lokasi yang dikunjungi atlet pemenang Olimpiade Paris 2024 dari berbagai negara untuk merayakan kemenangan dan berinteraksi dengan pengunjung. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz

tirto.id - Veddriq Leonardo, Rizki Juniansyah, dan Gregoria Mariska Tunjung masuk dalam daftar atlet Indonesia peraih medali Olimpiade usai keberhasilan mereka di Paris 2024. Secara total, Indonesia sudah meraih 40 medali Olimpiade dengan rincian 10 emas, 14 perak, dan 16 perunggu. Sejumlah medali itu didapatkan dari 4 cabang olahraga (cabor) berbeda.

Medali pertama Indonesia di ajang Olimpiade didapatkan pada edisi 1988 di Seoul, Korea Selatan. Pencetak sejarah itu adalah cabor panahan yang mendapatkan medali perak dari nomor beregu putri. Tercatat, 3 atlet, yakni Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani adalah sosok yang mempersembahkan medali pertama Indonesia di ajang Olimpiade.

Berselang 4 tahun, di Olimpiade 1992, Indonesia bisa membawa pulang 5 medali yang semuanya berasal dari cabor badminton. Barcelona 1992 juga menjadi arena untuk pertama kalinya Merah Putih meraih emas di Olimpiade.

Alan Budikusuma dan Susi Susanti adalah dua pemain yang meraih emas di Barcelona kala itu. Alan bermain di sektor tunggal putra, sedangkan Susi di tunggal putri. Tunggal putra Indonesia saat itu memang sangat superior karena bisa membawa pulang total 3 medali. Pencapaian itu belum bisa diulangi hingga Paris 2024.

Sebagai tambahan dari Alan yang meraih emas, Ardy Wiranata membawa pulang perak sebagai finalis. Podium tertinggi saat itu semakin lengkap ketika Hermawan Susanto meraih perunggu. Satu medali lain adalah perak yang didapat Eddy Hartono/Rudy Gunawan di sektor ganda putra.

Badminton masih mempertahankan konsistensinya sebagai penyumbang medali bagi Indonesia di Olimpiade 1996 Atlanta. Emas diraih Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra), perak didapat Mia Audina (tunggal putri), serta perunggu diperoleh Susi Susanti (tunggal putri), dan Antonius Ariantho/Denny Kantono (ganda putra).

Empat tahun kemudian di Sydney 2000, badminton juga masih menjaga rutinitas membawa pulang medali. Ini termasuk medali emas yang diperoleh Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra). Berikutnya, ada dua medali perak yang didapatkan oleh Hendrawan (tunggal putra) dan Tri Kusharjanto/Minarti Timur (ganda campuran).

Satu hal yang membanggakan di Sydney 2000, adalah munculnya cabor ketiga setelah panahan dan badminton yang bisa menyumbang medali, yakni angkat besi. Bahkan, 3 medali langsung dibawa pulang oleh para atlet putri angkat besi Merah Putih.

Raema Lisa Rumbewas meraih perak kala itu saat bermain di nomor 48 kg. Berikutnya, ada dua medali perunggu dari Sri Indriyani dari nomor 48 kg dan Winarni Binti Slamet dari nomor 53 kg.

Meningkatnya prestasi para atlet cabor angkat besi membuat Indonesia tidak lagi bergantung pada badminton untuk membawa pulang medali Olimpiade. Faktanya hingga Paris 2024 pun badminton dan angkat besi selalu berhasil meraih medali di Olimpiade.

Di Paris 2024, badminton tertolong oleh kerja keras Gregoria Mariska Tunjung yang bisa membawa medali perunggu. Selain itu, sejarah dibuat angkat besi karena untuk pertama kalinya bisa meraih medali emas Olimpiade.

Rizki Juniansyah, lifter berusia 21 tahun, mencetak sejarah tersebut. Bahkan, Rizky membuat rekor Olimpiade baru setelah berhasil mengangkat 199 kg dalam clean and jerk.

Di Paris 2024, sejarah lain tercipta. Akhirnya, ada cabor keempat yang bisa menyumbang medali bagi Indonesia. Cabor yang dimaksud adalah panjat tebing.

Medali pertama dari panjat tebing adalah medali emas yang didapat Veddriq Leonardo dari nomor men's speed. Di laga final speed putra, Veddriq menorehkan catatan waktu 4,75 detik mengalahkan Wu Peng (China) dengan 4,77 detik. Catatan Veddriq nyaris memecahkan rekor, hanya kalah 0,01 detik dari Sam Watson (Amerika Serikat) di laga perebutan medali perunggu.

Secara keseluruhan, Paris 2024 menjadi Olimpiade yang layak dikenang Indonesia. Secara jumlah medali memang tidak banyak. Namun, untuk pertama kalinya Merah Putih meraih 2 emas dalam satu edisi Olimpiade setelah Barcelona 1992. Bahkan, 2 emas tersebut tidak ada yang berasal dari cabor badminton, cabor yang selama ini selalu jadi andalan.

Daftar Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Sejak 1992

Berikut daftar atlet Indonesia yang pernah meraih medali Olimpiade beserta cabor yang dimainkan (tidak termasuk cabor persahabatan/demonstrasi):

Olimpiade 1988 Seoul

Medali Perak

1. Lilies Handayani/Nurfitriyana Saiman/Kusuma Wardhani - Panahan (beregu putri)

Olimpiade 1992 Barcelona

Medali Emas

1. Alan Budikusuma - Badminton (tunggal putra)

2. Susi Susanti - Badminton (tunggal putri)

Medali Perak

1. Ardy Wiranata - Badminton (tunggal putra)

2. Eddy Hartono/Rudy Gunawan - Badminton (ganda putra)

Medali Perunggu

1. Hermawan Susanto - Badminton (tunggal putra)

Olimpiade 1996 Atlanta

Medali Emas

1. Rexy Mainaky/Ricky Subagja - Badminton (ganda putra)

Medali Perak

1. Mia Audina - Badminton (tunggal putri)

Medali Perunggu

1. Susi Susanti - Badminton (tunggal putri)

2. Antonius Ariantho/Denny Kantono - Badminton (ganda putra)

Olimpiade 2000 Sydney

Medali Emas

1. Tony Gunawan/Candra Wijaya - Badminton (ganda putra)

Medali Perak

1. Hendrawan - Badminton (tunggal putra)

2. Tri Kusharjanto/Minarti Timur - Badminton (ganda campuran)

3. Raema Lisa Rumbewas - Angkat Besi (putri 48 kg)

Medali Perunggu

1. Sri Indriyani - Angkat Besi (putri 48 kg)

2. Winarni Binti Slamet - Angkat Besi (putri 53 kg)

Olimpiade 2004 Athena

Medali Emas

1. Taufik Hidayat - Badminton (tunggal putra)

Medali Perak

1. Raema Lisa Rumbewas - Angkat Besi (putri 53 kg)

Medali Perunggu

1. Sony Dwi Kuncoro - Badminton (tunggal putra)

2. Eng Hian/Flandy Limpele - Badminton (ganda putra)

Olimpiade 2008 Beijing

Medali Emas

1. Hendra Setiawan/Markis Kido - Badminton (ganda putra)

Medali Perak

1. Nova Widianto/Liliyana Natsir - Badminton (ganda campuran)

Medali Perunggu

1. Maria Kristin Yulianti - Badminton (tunggal putri)

2. Eko Yuli Irawan - Angkat Besi (putra 56 kg)

3. Triyatno - Angkat Besi (putra 62 kg)

4. Raema Lisa Rumbewas - Angkat Besi (putri 53 kg)

Olimpiade 2012 London

Medali Perak

1. Triyatno - Angkat Besi (putra 69 kg)

2. Citra Febrianti - Angkat Besi (putri 53 kg)

Medali Perunggu

1. Eko Yuli Irawan - Angkat Besi (putra 62 kg)

Olimpiade 2016 Rio de Janeiro

Medali Emas

1. Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad - Badminton (ganda campuran)

Medali Perak

1. Eko Yuli Irawan - Angkat Besi (putra 62 kg)

2. Sri Wahyuni Agustiani - Angkat Besi (putri 48 kg)

Olimpiade 2020 Tokyo

Medali Emas

1. Greysia Polii/Apriyani Rahayu - Badminton (ganda putri)

Medali Perak

1. Eko Yuli Irawan - Angkat Besi (putra 61 kg)

Medali Perunggu

1. Anthony Sinisuka Ginting - Badminton (tunggal putra)

2. Rahmat Erwin Abdullah - Angkat Besi (putra 73 kg)

3. Windy Cantika Aisah - Angkat Besi (putri 49 kg)

Olimpiade 2024 Paris

Medali Emas

1. Rizki Juniansyah - Angkat Besi (putra 73 kg)

2. Veddriq Leonardo - Panjat Tebing (kecepatan putra)

Medali Perunggu

1. Gregoria Mariska Tunjung - Badminton (tunggal putri)

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2024 atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus