tirto.id - Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Pandu Patria Sjahrir, meminta para anggotanya untuk terlibat dalam program-program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dus, industri fintech dapat turut serta dalam membantu pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto.
"Dan ini memang banyak program pemerintah dilakukan, ini kesempatan buat semua teman-teman yang ada di sini untuk bisa ikut berkreasi dan juga menambah nilai baik itu dari MBG, koperasi nasional, baik itu dari program-program lain, keinginan sekarang pemerintah untuk ke depan fokus to growth," ujar Pandu dalam Pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025, di Wisma Danantara, Selasa (11/11/2025).
Dengan ikut berperan dalam program prioritas pemerintah ini, fintech juga dapat memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas. Dus, inklusi keuangan digital juga semakin ditingkatkan.
"Fintech harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas di semua, dari sawah, pasar, pabrik, pelabuhan hingga desa-desa, inklusi keuangan harus menjadi realita," tutur dia.
CIO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) itu pun berpesan agar para pelaku usaha fintech yang ada di Tanah Air tidak bisa hanya menjadi pengekor saja. Sebaliknya, untuk menciptakan kedaulatan digital, Indonesia harus bisa memimpin pasar.
"Makanya kampanye tahun ini kita menggunakan #FintechAmanTerpercaya. Sepanjang bulan fintech nasional, yaitu 11 November, mencapai 12-12, 12 Desember 2025, penyelenggara fintech dan pelaku usaha semua berkomitmen membangun layanan keuangan digital yang tumbuh karena dipercaya, bukan karena hanya populer," lanjut Pandu.
Meski begitu, agar dapat memimpin industri fintech, para pelaku usaha harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri dan untuk mencapainya para pelaku industri juga harus punya substansi yang jelas terkait usaha yang mereka jalankan.
"Dipercaya itu menurut saya segala-galanya. Substance harus jelas, tanpa kepercayaan fintech itu tidak berarti. Dengan kepercayaan, fintech itu akan menjadi kekuatan bangsa. Dan di sinilah tugas kita bagaimana menggerakkan trust. Dengan adanya trust, kita akan ada namanya confidence," tegas Pandu.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































