Menuju konten utama

Afghan Girl Ditangkap Karena Identitas Palsu

Sharbat Gula ditangkap oleh Badan Investigasi Federal (FIA) Pakistan di tempat tinggalnya di daerah Barat Laut Peshawar, Pakistan pada Rabu (26/10/2016).

Afghan Girl Ditangkap Karena Identitas Palsu
Sharbat Gula. [Foto/Wikipedia]

tirto.id - Sharbat Gula alias ‘Afghan Girl’ yang wajahnya terpampang dalam sampul majalah National Geographic ditangkap di Pakistan atas tuduhan identitas palsu.

Berdasarkan laporan The Huffington Post, Sharbat Gula ditangkap oleh Badan Investigasi Federal (FIA) Pakistan di tempat tinggalnya di daerah Barat Laut Peshawar, Pakistan pada Rabu (26/10/2016). Gula dijatuhi hukuman penjara selama 14 tahun dan denda beberapa ribu dolar.

FIA telah melakukan penyelidikan terhadap Gula sejak 2014. Shahid Ilyas selaku perwakilan dari pihak FIA melaporkan, timnya menggerebek rumah Gula dan membawanya keluar beserta barang bukti.

“Kami membutuhkan beberapa waktu untuk mengumpulkan barang bukti, termasuk pihak kepolisian yang membantu Gula dan dua anaknya untuk mendapatkan identitas palsu di Pakistan,” kata Ilyas.

Kakak ipar Gula, Shahshad Khan menyebut polisi menggeledah sejumlah barang dan mengambil surat-surat penting. “Mereka juga mengambil uang senilai 2.800 dolar Amerika,” ujar Khan yang mengklaim bahwa adik iparnya tinggal di Pakistan secara legal.

Polisi mengatakan, Gula secara ilegal memiliki kartu penduduk Pakistan sejak 1988. Kemudian, Gula memiliki kartu tanda penduduk elektronik pada 2014 menggunakan nama palsu Sharbat Bibi.

Sharbat Gula menjadi simbol kondisi buruk yang dialami para pengungsi, setelah National Geographic menjadikannya sampul majalah edisi Juni 1985. Foto Gula, yang diambil oleh Steve McCurry, bahkan disandingkan dengan lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci karena tatapan mata hijaunya yang mencekam. National Geographic juga pernah membuat film dokumenter tentang hidupnya yang berjudul ‘Mona Lisa of Afghan War’.

“Ia [Gula] bangun sebelum matahari terbit untuk beribadah. Ia mengambil air dari sungai untuk masak, bersih-bersih dan mencuci baju,” tutur jurnalis National Geographic Cathy Newman pada 2002 setelah bertemu Gula untuk kedua kalinya.

“Ia memberikan perhatian pada anak-anaknya, mereka lah pusat kehidupan Gula,” lanjutnya.

Sementara itu, menurut data dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), sudah ada 1,6 juta pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan. UNHCR berencana untuk membantu kepulangan 60.000 orang ke Afghanistan. Akan tetapi, UNHCR menyebut banyak pengungsi yang enggan untuk kembali ke negara asalnya karena takut kehilangan stabilitas ekonomi.

Baca juga artikel terkait PENGUNGSI AFGHANISTAN atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Hukum
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz