Menuju konten utama

Ada Apa di Ruang Rapat Kim Jong-un Saat Putuskan Soal Rudal?

Kim Jong-un menunda rencana penembakan rudal ke dekat Guam, AS, lalu apa yang terjadi di dalam ruang rapat pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut?

Ada Apa di Ruang Rapat Kim Jong-un Saat Putuskan Soal Rudal?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pasukan Komando Strategis Tentara Rakyat Korea di sebuah lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara, Selasa (15/8). ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS

tirto.id - Kim Jong-un masih menunda rencana peluncuran rudal ke Guam, Amerika Serikat. Namun Korea Utara sempat menyebarkan foto-foto rincian rencana penembakan peluru kendali, setelah pemimpin tertinggi Korut ini dibriefing soal rencana tersebut.

Selama briefing soal penembakan rudal ke Guam ini, Kim dikelilingi para jenderal, termasuk Kim Jong Sik, veteran ilmuwan roket dan salah satu otak di balik program peluru kendali Korea Utara.

Briefing berlangsung di sebuah ruang perang dimana zona-zona operasi militer yang mencakup Korea Selatan dan Jepang dipajang di dinding. Sebuah citra satelit hitam putih terlihat berada di samping kiri Kim.

Kim menerima briefing itu, Senin, ketika dia memeriksa Komando Pasukan Strategis Tentara Rakyat Korea.

Dia disambut hangat oleh para perwira yang terlihat dari foto-foto yang disiarkan oleh televisi negara dan koran negara Rodong Sinmun. Kim menyatakan akan melihat dahulu apa yang akan dilakukan AS sebelum memutuskan menyerang Guam.

Dalam foto itu, Kim terlihat memegang tongkat dan menunjuk sebuah peta bertuliskan "Rencana Serangan Komando Strategis" yang memperlihatkan jalur lintasan peluru kendali yang diawali dari pantai timur Korea Utara, lalu meluncur di atas wilayah Jepang dan kemudian berakhir dekat Guam.

Lokasi peluncuran rudal yang terlihat di peta itu berada di dekat Sinpo, kota pantai timur yang menjadi pangkalan armada kapal selam Korea Utara, kata Kim Dong-yub, pakar militer dari Institut Studi Timur Jauh pada Universitas Kyungnam, Seoul, dilansir dari KCNA.

Kim menyebut lokasi dekat Sinpo cocok dengan gambaran Korea Utara pekan lalu bahwa empat peluru kendali jarak menengah akan terbang di atas Shimane, Hiroshima dan Prefektur Koichi yang semuanya di Jepang. Rudal-rudal ini akan meluncur di atas ketinggian 3.356,7 km selama 1.065 detik dan akan jatuh di perairan yang jaraknya 30 sampai 49 km dari Guam.

"Semua orang Korea Utara melihat foto ini di televisi dan surat kabar. Korea Utara menunjukkan kepercayaan dirinya untuk berkata kepada Amerika Serikat: jika mereka ingin menghentikan rudal-rudal ini maka cobalah hentikan," kata Kim seperti dikutip dari Antara.

"Ini juga mengisyaratkan bahwa Korea Utara telah mempelajari hal ini sejak lama dan siap bertindak jika sudah diputuskan," sambung Kim Dong-yub.

Baca juga: Direktur CIA Pastikan Tak Akan Ada Serangan Korut ke AS

Bukan kali ini saja Korea Utara mengancam AS. Pada 2013, Korea Utara juga pernah mengancam pangkalan-pangkalan AS di Pasifik, termasuk Guam dan Hawaii. Saat itu juga disebarluaskan foto-foto Kim bersama militernya menandatangani instruksi menempatkan roket dalam keadaan siaga tempur demi menyerang daratan AS.

Dalam peta disebut-sebut Hawaii, Washington DC, dan Texas. Namun Korea Utara tidak pernah membuktikan ancamannya itu.

Baca juga: Korut Tunda Serangan Rudal Guam atas Permintaan Kim Jong-un

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri