Menuju konten utama

Ada Apa dengan Tanggal 30 September?

Ada apa dengan tanggal 30 september & memperingati hari apa? Selain peringatan G30S 1965, beberapa hari penting lainnya akan diulas di artikel berikut ini.

Ada Apa dengan Tanggal 30 September?
Pengunjung (kanan) mengambil gambar diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Jenderal Besar DR AH Nasution, Jakarta, Kamis (29/9). Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang korban dari peristiwa G30S/PKI yang juga merenggut nyawa putri Jenderal Besar Nasution, Ade Irma Suryani Nasution. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

tirto.id - Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 30 September. Peristiwa-peristiwa tersebut ada yang diperingati secara nasional maupun internasional.

Lalu, ada apa dengan tanggal 30 September? Tanggal 30 September di Indonesia diperingati sebagai Hari Pemberontakan G30S 1965 atau G30S PKI. Hari tersebut diperingati setiap tahun sebagai sebuah tragedi sejarah.

Namun, selain peristiwa G30S 1965, tanggal 30 september memperingati hari apa? Selain Hari Peringatan Pemberontakan G30S 1965, tanggal 30 September juga menjadi puncak peringatan Pekan Maritim Nasional.

Tentu tanggal 30 September tidak hanya diisi dengan hari penting nasional, tetapi juga internasional.

Hari internasional yang diperingati pada tanggal 30 September adalah Hari Kelinci Internasional dan Hari Penerjemahan Internasional.

Selain itu, ada juga peringatan Hari Rumi dan Hari Podcast Internasional. Hari-hari penting yang terjadi pada 30 September itu tentu memiliki makna, tujuan, dan kepentingan yang berbeda-beda.

Daftar Hari Penting pada 30 September

Peristiwa dan hari penting yang terjadi pada 30 September ada beragam. Lantas, tanggal 30 September memperingati hari apa secara nasional dan internasional?

Berikut ini beberapa hari penting yang diperingati setiap tanggal 30 September:

1. Hari Peringatan Pemberontakan G30S 1965

Hari Peringatan Pemberontakan G30S 1965 merupakan hari penting nasional yang diperingati di Indonesia. G30S 1965 adalah singkatan dari Gerakan 30 September 1965, sebuah tragedi kelam yang terjadi di akhir era Orde Lama.

Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), G30S 1965 adalah serangkaian aksi pemberontakan oleh segerombolan orang yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah dan mengganti ideologi Pancasila menjadi komunisme.

Mereka melakukan penculikan, dan pembunuhan para jenderal Angkatan Darat (AD). Tak hanya itu, para pemberontak juga menduduki stasiun siaran seperti Radio Republik Indonesia (RRI) untuk mengumumkan aksinya.

Akibat peristiwa ini, 6 jenderal dan 1 perwira AD gugur dan ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Peristiwa ini kemudian diperingati dalam Hari G30S 1965 atau G30S PKI di Indonesia.

Setiap tahunnya, pada tanggal 30 September masyarakat Indonesia akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk duka cita atas gugurnya para Pahlawan Revolusi.

Kemudian, besoknya bendera akan dikibarkan dengan tiang penuh pada 1 Oktober keesokan harinya.

Hari tersebut menandai Kesaktian Pancasila, yang mana menandakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa berada di posisi terkuat dan tidak bisa digantikan dengan paham apapun.

2. Puncak Peringatan Pekan Maritim Nasional

Pekan Maritim Nasional rutin diperingati setiap tahun mulai tanggal 23 September bertepatan dengan Hari Maritim Nasional (HMN). Puncak Peringatan Pekan Maritim Nasional diselenggarakan pada 30 September.

Sesuai dengan namanya Pekan Maritim Nasional adalah peringatan penting dalam pengembangan kemaritiman di Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan tentu unggul di sektor maritim.

Oleh karena itu, berbagai sumber daya maritim dalam negeri perlu dimanfaatkan dan dikelola secara bijak akan dapat memperoleh hasil yang berkelanjutan. Peringatan HMN dan Pekan Maritim Nasional sudah dilaksanakan sejak 59 tahun terakhir.

Puncak Peringatan Pekan Maritim Nasional diperingati di tempat yang berbeda-beda setiap tahun. Dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Puncak Pekan Maritim Nasional diadakan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peringatan Pekan Maritim Nasional 2023 mengusung tema "Pembangunan Negara Kepulauan berwawasan Nusantara menuju Indonesia Emas 2045."

3. Hari Kelinci Internasional

Kelinci

Kelinci. foto/IStockphoto

Hari penting lainnya yang diperingati pada 30 September adalah Hari Kelinci Internasional atau International Rabbit Day. Dikutip dari Days of The Year peringatan Hari Kelinci Internasional pada 30 September berlangsung khusus di tahun 2023.

Hal ini karena peringatan Hari Kelinci Internasional sebetulnya adalah Sabtu keempat di bulan September yang tahun ini kebetulan jatuh di tanggal 30 September. Peringatannya sudah berlangsung selama 25 tahun, sejak 1998.

Sesuai namanya, Hari Kelinci Internasional dirayakan untuk menyebarkan kesadaran tentang perlindungan dan konservasi kelinci. Kelinci merupakan hewan yang sering didomestikasi hingga dibudidayakan untuk berbagai kepentingan.

Sayangnya, masih ada banyak praktik-praktik tak berperikemanusiaan yang dilakukan manusia kepada kelinci. Misalnya, menggunakan kelinci sebagai kelinci percobaan dan penyiksaan.

Belum lagi serangkaian kerusakan alam dan efek perubahan iklim yang semakin menekan populasi kelinci liar dan hewan-hewan lainnya di alam.

Melalui Hari Kelinci Internasional diharapkan bisa mempromosikan perilaku yang lebih berperikemanusiaan kepada hewan. Selain itu, hari ini juga diharapkan bisa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai tempat tinggal para kelinci dan hewan lainnya.

4. Hari Penerjemahan Internasional

Hari Penerjemahan Internasional atau International Translation Day juga merupakan hari penting yang diperingati setiap 30 September.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Penerjemahan Internasional awalnya digunakan untuk merayakan St. Jerome, seorang penerjemah Alkitab sekaligus pelindung para penerjemah.

Saat ini peringatan Hari Penerjemahan Internasional dirayakan untuk sasaran yang lebih luas, yaitu para penerjemah dan pelaku sastra terjemahan di seluruh dunia. Berkat adanya ilmu penerjemahan, kesenjangan antara berbagai bahasa dan budaya dapat memudar.

Melalui penerjemahan, orang-orang berbagai latar belakang bisa saling memahami dan menghargai satu sama lain sehingga menumbuhkan toleransi. Tak hanya itu, penerjemahan memainkan peran penting dalam melestarikan dan menyebarkan warisan budaya.

Melalui adanya ilmu penerjemahan dunia bisa memahami sejarah dan menghargai warisan yang ditinggalkan nenek moyang. Penerjemahan juga berkontribusi besar dalam perekonomian dunia.

Bahasa menjadi bentuk komunikasi utama dalam berbagai bidang bisnis, penyebaran ilmu pengetahuan, diplomasi, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Hari Penerjemahan Internasional diperingati untuk para penerjemah yang berjasa dalam mempromosikan pemahaman lintas budaya dan memfasilitasi komunikasi global.

5. Hari Rumi

Hari Rumi atau Rumi Day adalah hari peringatan kelahiran tokoh penyair yang sangat berpengaruh di dunia, Jalaluddin Rumi. Sosok penyair sufi sekaligus teolog Persia ini lahir di Balkh, Afganistan pada 30 September 1207.

Hari Rumi diperingati untuk menghormati sang penyair sekaligus karya-karya tulisnya yang mengubah dunia. Dikutip dari National Today, Jalaluddin Rumi adalah salah satu tokoh yang mengajarkan perdamaian dan toleransi.

Ia mengajarkan kesetaraan lewat penalaran, kebaikan, amal dan kesadaran melalui cinta terhadap Muslim, Yahudi, Kristen dan lainnya. Tulisan Rumi begitu populer dan tak lekang oleh waktu.

Rumi banyak menulis soal cinta, perdamaian, doa, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Beberapa puisi Rumi yang paling terkenal adalah "Saat Aku Mati", "Doa", "Beginilah Cara Aku Mati", "Kamu dan Aku", dan sebagainya.

Banyak tulisan-tulisannya yang menginspirasi para tokoh dunia dan sosoknya tetap dikenang hingga saat ini.

6. Hari Podcast Internasional

ilustrasi podcast

ilustrasi podcast. FOTO/iStockphoto

Hari Podcast Internasional atau International Podcast Day juga merupakan hari penting yang dirayakan pada 30 September. Dikutip dari Holiday Calendar, Hari Podcast Internasional dirayakan untuk mengakui dampak siaran podcast di seluruh dunia.

Hari Podcast Internasional merupakan baru diperingati sejak satu dekade terakhir, tepatnya pada musim panas 2013. Hari penting ini dicetuskan oleh seorang poadcaster terkenal Steven Lee sekaligus pendiri Modern Life Network.

Hari Podacast Internasional dirayakan seiring dengan berkembangnya tren podcast di berbagai negara. Podcast digadang-gadang menjadi media baru yang menjadi sumber pengetahuan, berita, dan hiburan yang bernilai.

Melalui Hari Podcast Internasional seluruh masyarakat dunia dapat memanfaatkan podcast secara maksimal, baik untuk pertukaran ide, membangun komunitas, hingga meningkatkan peluang karier.

7. Hari Hak Penistaan Agama Internasional

Hari penting lainnya yang jatuh pada 30 September adalah Hari Hak Penistaan Agama Internasional atau International Blasphemy Rights Day (IBRD).

Dikutip dari Center for Inquiry, Hari Hak Penistaan Agama ini ditetapkan sejak tahun 2009 untuk melindungi hak-hak penganut agama minoritas.

Salah satu pencetus Hari Hak Penistaan Agama Internasional adalah banyaknya negara yang memberlakukan undang-undang penistaan agama untuk mengkriminalisasi seseorang.

Beberapa undang-undang di sejumlah negara bahkan dikritik karena bertentangan dengan undang-undang hak kebebasan beragama.

Melalui peringatan Hari Hak Penistaan Agama Internasional ini, diharapkan setiap penganut agama di dunia termasuk minoritas dapat memperoleh hak asasi mereka dengan baik, bebas, dan beriman.

8. Hari Renda Internasional

Tanggal 30 September tahun ini juga diperingati sebagai Hari Renda Internasional atau International Lace Day. Hari internasional ini rutin dirayakan setiap tahun pada Sabtu terakhir bulan September yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 30.

Masih menurut Days Of The Year Hari Renda Internasional dirayakan untuk mengapresiasi renda sebagai warisan budaya busana di seluruh dunia. Renda merupakan hiasan bermotif pada pakaian yang sudah digunakan pada berbagai jenis busana manusia selama berabad-abad.

Beberapa jenis renda bahkan memiliki arti penting di sejumlah kebudayaan. Hari Renda Internasional biasa dirayakan dengan menggunakan pakaian berenda khas daerah masing-masing.

Baca juga artikel terkait G30S PKI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno