tirto.id - Selain kucing, kelinci adalah salah satu jenis hewan peliharaan favorit karena bentuk fisiknya yang relatif sangat lucu dan menggemaskan. Namun, selain sebagai hewan peliharaan, kelinci juga bisa dibudidayakan.
Kelinci memang memiliki banyak keunggulan dibandingkan hewan yang lain, terutama kelinci pedaging. Salah satu contohnya adalah tingkat reproduksi kelinci yang cepat.
Dalam sekali melahirkan, kelinci pedaging bisa mencapai 8 sampai 12 bayi kelinci. Oleh karena itu, budidaya hewan ini menjadi hal yang sangat menguntungkan.
Kelinci sendiri masuk dalam kelompok hewan mamalia dan memiliki nama ilmiah Leporidae. Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak atau yang biasa disebut vivipar.
Dilansir dari laman Jogja Benih, pada umumnya kelinci dibagi menjadi beberapa jenis seperti, kelinci liar (Lepus Curpaeums) dan kelinci peliharaan (Oryctolagus Cuniculus).
Namun, ada juga kelinci berdasarkan ras yang terdiri dari Himalayan, English spot, Lyon, Angora, American chinchilla, Dutch, Kelinci Jawa dan Kelinci Sumatera.
Lalu, bagaimana cara memelihara kelinci dan budidayanya? Simak penjelasan keduanya melalui ulasan berikut ini!
Cara Memelihara Kelinci
Berikut ini adalah beberapa cara memelihara kelinci, seperti dikutip laman RRI:
1. Beri kandang yang nyaman
Berikan kelinci kandang yang tidak terlalu sempit, setidaknya kelinci dapat bergerak dengan nyaman. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan tumpukan rumput kering atau serbuk kayu yang halus di kandang kelinci. Ditambah, Anda juga dapat menambahkan wadah penampungan kotoran.
2. Bersihkan kandang secara rutin
Jangan lupa untuk membersihkan kandang kelinci dengan mencuci wadah penampungan kotoran dan tempat minum setiap hari. Selain itu, Anda juga harus membuang tumpukan rumput kering atau serbuk kayu seminggu sekali, dan menggantikannya dengann yang baru.
3. Beri makanan yang sesuai
Anda harus tahu berbagai makanan yang sesuai untuk dicerna kelinci, seperti wortel, brokoli dan jagung. Sedangkan, makanan yang cocok untuk kelinci muda adalah sayur atau buah yang sudah dikeringkan atau makanan kelinci yang sudah dikemas.
4. Beri kelinci teman
Di habitat aslinya, kelinci hidup dalam berkelompok. Sehingga, ada baiknya Anda memberinya teman kelinci lainnya agar ia tidak kesepian.
5. Beri waktu bermain
Kelinci juga membutuhkan waktu bermain agar tidak mengakibatkan stres. Kelinci membutuhkan setidaknya 6-8 jam waktu bermain di luar kandang. Namun, jangan lupa untuk selalu mengawasi kelinci Anda.
Cara Budidaya Kelinci Pedaging
Dalam beternak kelinci pedaging bagi pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Laman linkumkm menjelaskan cara budidaya kelinci pedaging sebagai berikut:
1. Memilih indukan kelinci
Langkah pertama dalam budidaya kelinci pedaging adalah memilih induk kelinci yang berkualitas. Hal ini berpengaruh selama proses budidaya.
Caranya adalah dengan benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli, yaitu memiliki berat tubuh minimal 4 kg untuk kelinci betina dan 3 kg untuk kelinci jantan. Selain itu juga perhatikan warna mata cerah, bulu bersih, pinggul bulat dan lincah pergerakkannya.
2. Persiapan kandang kelinci
Kemudian siapkan kandang yang layak dan nyaman untuk kelinci. Sebelum itu, pastikan lokasi budidaya jauh dari keramaian kota.
Karena kelinci ada hewan yang menyukai tempat dengan sirkulasi udara yang baik. Dengan suhu udara sekitar 21 derajat celcius.
Kandang bisa dibuat dari kayu atau bambu dengan panjang 200 cm dan lebar 70 cm. Ukuran ini untuk menampung kelinci sebanyak 10 sampai 12 ekor, tergantung dari jenis kelaminnya.
Jangan pernah menggabungkan kelinci betina dan kelinci jantan dalam satu kandang. Hal ini untuk menghindari terjadinya perkawinan dini.
Ada tiga kandang yang digunakan dalam budidaya kelinci, yaitu:
a. Kandang Tipe Postal
Kandang budidaya kelinci tipe ini tidak terlalu berpengaruh, terutama dalam proses pertumbuhan kelinci. Karena kandang ini biasanya dibuat untuk anak kelinci yang akan disapih dari induknya dan dipersiapkan untuk proses kawin.
b. Kandang Tipe Baterai
Kandang ini sangat disarankan untuk peternak yang akan melakukan tahap pembesaran kelinci. Kandang biasanya dibuat bertingkat dari bambu atau ram kawat. Ukuran kandang sekitar 60x40 cm, tergantung dari ukuran tubuh kelinci.
c. Kandang Tipe Ranch (terbuka)
Kandang tipe ini berbentuk sangat sederhana. Hanya dengan memasang pagar bambu sepanjang 1 meter.
3. Pengelolaan pakan untuk kelinci
Pada pakan khusus kelinci pedaging atau pelet tambahkan nutrisi seperti piterna dan hormonik. Berikan rutin 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari.
4. Proses perkawinan
Langkah selanjutnya adalah mengawinkan kelinci. Biasanya proses perkawinan dilakukan ketika kelinci jantan berusia 8 bulan dan betina 6 bulan.
Caranya dengan memasukkan kelinci betine ke dalam kandang kelinci jantan. Setelah mereka kawin satu kali, keluarkan kelinci betina untuk istirahat selama 10 sampai 15 menit.
Lalu kawinkan lagi kelinci betina dan jantan, sampai kelinci betina tidak ingin melakukannya lagi. Kemudian kembalikan ke kelinci betina ke kandangnya.
5. Perawatan anak kelinci
Setelah anak kelinci lahir, lakukan perawatan dengan menjaga kebersihan dan kehangatan kandang. Berikan makanan bergizi dan tambahan nutrisi untuk mendukung proses tumbuh kembangnya.
6. Proses panen
Proses panen dapat dilakukan setelah kelinci berumur 3 sampai 4 bulan. Kelinci dapat melahirkan 4 kali dalam setahun. Tiap induk kelinci rata-rata melahirkan 6 ekor anak. Kelinci dapat dijual dengan harga sekitar Rp80.000.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Maria Ulfa