Menuju konten utama

Pentingnya Karakteristik Media di Era Jurnalisme Digital

CfDS mengadakan seminar bertajuk "Gelombang Baru Jurnalisme Digital" dengan menekankan pentingnya karakteristik media yang memberikan berita akurat, berimbang dan menjernihkan.

Pentingnya Karakteristik Media di Era Jurnalisme Digital
Ilustrasi Digital Market. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Pusat Penelitian Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Yogyakarta mengatakan, media massa di era digitalisme perlu memberikan ciri khas atau karakteristik yang berbeda dari media massa yang sudah ada. Terutama, memberikan karakteristik melalui berita yang akurat dan berimbang.

Oleh karena itu, CfDS mengadakan seminar bertajuk Digitalk untuk memberikan informasi pada masyarakat, terutama masyarakat agar melek media dan bisa menyaring berita.

“Tujuan acara hari ini sih lebih ke edukasi dan sharing dari pembicara ke peserta. Kita sendiri mulai semester ini fokus pada isu literasi digital,” kata Umar di Yogyakarta, Kamis (24/8/2017).

Dalam Digitalk kali ini, CfDS mengundang Tirto.id yang dinilai, sebagai media baru, memiliki karakteristik khas yang segar dan menjernihkan.

“Kami pilih Tirto.id karena punya pengalaman memberikan kejernihan dari isu-isu yg simpang siur/mengambang di dunia maya. Model acaranya sendiri santai, tidak terlalu formal,” kata Umar.

Digitalk #11 kali ini menghadirkan Zen RS selaku Editor at Large Tirto.id. Berdasarka rilis yang diterima Tirto, peserta yang hadir tercatat ada 150 orang dari berbagai universitas.

Saat sesi pertanyaan dibuka, beberapa pertanyaan peserta mengarah pada bagaimana Tirto.id menjadi media yang independen, pemilihan judul yang tepat, hingga tentang bisnis model Tirto.id.

“Selama satu tahun penuh Tirto menghadirkan versi beta website yang tanpa iklan. Ini sudah menjadi keputusan tim redaksi sendiri untuk tidak memasang iklan. Tapi ke depannya, setiap media tentu harus mampu menghidupi diri dia sendiri. Kalau tidak, ia dapat menjadi sangat rentan terhadap intervensi bisnis maupun politik,” kata Zen RS, menjawab pertanyaan beberapa peserta.

“Dalam beberapa waktu ke depan, di mana masuk tahun kedua Tirto, kami sudah mulai memilah untuk mengatur iklan apa yang akan kami tampilkan,” tambahnya.

Acara Digitalk ini sudah yang ke-11 kali diadakan. Sebelumnya, Digitalk #10 diadakan di lokasi yang sama, yaitu Convention Hall Fisipol UGM, membahas soal pembajakan film di era digital. Sebelumnya, CfDS juga pernah tema soal Smart City dan platform media sosial seperti Instagram.

Baca juga artikel terkait JURNALISME atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra