Menuju konten utama

5858 Puskesmas di Indonesia Kekurangan Dokter Gigi

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Djuwita F Moeloek mengatakan sekitar 5858 atau 55 hingga 60 persen Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia belum memiliki dokter gigi.

5858 Puskesmas di Indonesia Kekurangan Dokter Gigi
dokter gigi memeriksa salah satu siswa pada rangkaian kegiatan sekolah sehat di sekolah dasar muhamadiyah 1 palembang, sumsel. antara foto/ feny selly

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Djuwita F Moeloek mengatakan sekitar 5858 atau 55 hingga 60 persen Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia belum memiliki dokter gigi.

"Persentase ini diperoleh dari total 9.764 puskesmas di Indonesia," kata Moeloek I Padang seperti dikutip Antara Senin, (22/2/2016).

Moeloek beralasan salah satu sebabnya adalah lulusan dokter umum tiap tahun lebih banyak dokter umum dibandingkan lulusan dokter gigi.

Sebab lain, menurut Moeloek, terjadi kekurangan tenaga dokter di daerah-daerah tertinggal. Persoalan ini disebabkan oleh minat lulusan dokter untuk bekerja di daerah terpencil sangat rendah meski sebenarnya ada sekitar 8.000 lulusan dokter per tahun.

"Kami terus mengupayakan dan mendorong mereka untuk loyal pada bangsa, setidaknya dilatih dulu satu hingga dua tahun bekerja di daerah tertinggal," katanya.

Sementara itu Kepala Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Dirjenkes), Anung Sugihantono mengatakan ada 3 alternatif untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di daerah-daerah Indonesia. Tiga alternatif itu antara lain dengan Gerakan Nusantara Sehat, serta perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di pusat dan daerah.

"Untuk PTT pusat tahun 2015, kami sudah mengangkat 649 tenaga kesehatan, baik itu dokter umum atau dokter gigi," ujarnya.

Berkaitan dengan kurangnya tenaga kesehatan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berharap tiga kabupaten di wilayahnya mendapat tambahan tenaga kesehatan. Tiga Kabupaten itu antara lain Mentawai, Solok Selatan dan Pasaman Barat. Nasrul berujar tambahan tenaga kesehatan dapat memacu ketiga daerah tersebut keluar dari daerah tertinggal.

"Terdapat enam kriteria dan 27 sub indikator yang menyebabkan suatu daerah tertinggal termasuk terkait gizi, air bersih dan angka kematian anak serta ibu," jelasnya.

Baca juga artikel terkait DJUWITA F MOELOEK atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH