Menuju konten utama

50an Siswa SD Boyolali Keracunan Makanan

Puluhan siswa sekolah dasar Bangak I, Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, Selasa dilarikan ke puskesmas karena diduga mengalami keracunan makanan.

50an Siswa SD Boyolali Keracunan Makanan
Ilustrasi ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

tirto.id - Puluhan siswa sekolah dasar (SD) Bangak I, Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, Selasa dilarikan ke puskesmas karena diduga mengalami keracunan makanan.

Suwarno, guru kelas V SD Bangak I Banyudono mengatakan sekitar 50 siswa mengalami kepala pusing, perut mual dan sebagian besar muntah-muntah setelah mengkonsumsi mi rebus yang dijual oleh seorang pedagang di luar halaman sekolah.

Setelah melakukan pemeriksaan kepada siswa yang mengalami gejala keracunan tersebut, Suwarno menyimpulkan bahwa mereka serentak mengalami gejala yang sama setelah mengkonsumsi mi rebus yang dijual oleh seorang pedagang keliling.

"Kami langsung menghubungi tim medis puskesmas dan Rumah Sakit Umum Banyudono untuk menolong siswa yang mengalami keracunan makanan itu," katanya, di Boyolali, Selasa, (15/3/2016).

Menurut dokter Puskesmas Banyudono I, Tri Ratnawati, sekitar 50 siswa yang mengalami gejala keracunan makanan tersebut. Mereka mengalami gejala kepala pusing, perut mual, dan muntah.

Ratnawati mengatakan, jika dilihat dari riwayatnya, para siswa tersebut diduga mengalami keracunan, setelah mengkonsumsi mi rebus yang dijual di depan sekolah, dan disajikan dalam gelas plastik.

Kini pihak Puskesmas Banyudono sudah mengambil sampel dari muntahan siswa untuk diteliti di laboratorium.

Secara umum, ujar Ratnawati, kondisi siswa kini sudah mulai membaik. Namun, masih ada sebagian siswa yang masih lemas, sehingga mereka harus dilakukan observasi. "Satu siswa kelas IV, harus dirujuk ke RSU Banyudono untuk mendapatkan penanganan lebih intensif," katanya.

Kepala Polsek Banyudono AKP Bambang Kadarisman, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk penjual mi rebus keliling itu.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut karena kini kepolisian sedang mengambil sampel sisa mi untuk diperiksa di laboratorium.

Penjual mi rebus, Agus Purnomo menjual mi rebus tersebut kepada anak anak seharga Rp 1.000 per gelas ukuran kecil dan Rp 2.000 untuk yang besar. "Saya tidak menyangka jika mi masakannya bisa menyebabkan anak-anak keracunan,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait BOYOLALI atau tulisan lainnya