tirto.id - Kultum singkat tentang adab lebih tinggi daripada ilmu dapat dijadikan referensi untuk ceramah agama. Kultum ini akan menjelaskan bahwa meskipun ilmu memiliki kedudukan tinggi di dalam Islam, belajar adab dan menerapkan akhlak yang baik adalah hal utama yang harus dimiliki seorang muslim.
Kultum (kuliah tujuh menit) merujuk pada ceramah yang disampaikan dalam konteks keagamaan, khususnya agama Islam. Sesuai dengan namanya, durasi kultum umumnya relatif singkat dan sekitar 7 menit saja.
Tujuan utama dari kultum adalah untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan, nasihat, atau pengingat spiritual kepada banyak orang secara ringkas dan padat. Kultum sendiri dapat mengangkat berbagai topik, salah satunya tentang mendahulukan adab sebelum ilmu.
Kultum ini bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa dalam Islam, akhlak dan sikap seseorang memegang peranan yang sangat penting, bahkan lebih utama daripada sekadar penguasaan ilmu. Kultum ini pun diharapkan bisa menyadarkan audiens tentang pentingnya adab dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan.
Kumpulan Judul Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Tak sedikit orang yang berambisi menuntut ilmu dan mengesampingkan adab. Di sinilah kultum diperlukan untuk mengingatkan umat Islam bahwa adab adalah kunci untuk mendapatkan ilmu yang berkah. Berikut beberapa contoh judul ceramah tentang adab lebih tinggi daripada ilmu yang bisa dijadikan referensi:
- Ilmu Tanpa Adab, Bagai Pedang di Tangan Anak Kecil
- Adab Lebih Dulu, Ilmu Kemudian
- Ketika Adab Menjadi Penentu Nilai Ilmu
- Menjadi Cerdas Itu Penting, Menjadi Santun Lebih Utama
- Adab Sebelum Pena Bicara: Mengukir Ilmu dengan Akhlak Mulia
- Ilmu Tanpa Adab: Ibarat Pohon Tanpa Buah
- Adab Sebelum Ilmu: Kunci Keberkahan dalam Menuntut Ilmu
- Mewarisi Ilmu, Melestarikan Adab: Bekal Terbaik Generasi Kita
- Adab dalam Pendidikan: Fondasi Kehidupan Sejati
- Ilmu dan Adab: Sinergi untuk Kehidupan
Contoh Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Kultum singkat tentang adab lebih tinggi daripada ilmu dapat disampaikan dalam banyak kesempatan, misalnya saat peringatan hari besar Islam, khutbah Jumat, atau saat pengajian rutin mingguan. Berikut kumpulan kultum singkat tentang adab lebih tinggi daripada ilmu:
Contoh 1 - Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam yang istiqamah di jalan-Nya.
Di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, kita begitu antusias dalam belajar, menggali berbagai ilmu, dan meraih gelar-gelar akademis yang membanggakan. Namun, seringkali kita lalai bahwa ada sesuatu yang kedudukannya jauh lebih tinggi dan mendasar, yaitu adab.
Mengapa adab lebih tinggi daripada ilmu? Bukankah ilmu itu cahaya yang menerangi jalan kehidupan? Tentu, ilmu memiliki peran yang sangat vital. Dengan ilmu, kita mampu memahami alam semesta, menciptakan teknologi, dan meningkatkan kualitas hidup.
Namun, ibarat pedang yang tajam, ilmu tanpa adab bagaikan senjata berbahaya di tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Ilmu tanpa adab dapat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, menindas sesama, bahkan merusak bumi yang kita pijak ini.
Sejarah telah mencatat banyak contoh bagaimana ilmu yang tidak diiringi dengan adab yang mulia justru membawa malapetaka. Kekuatan nuklir yang seharusnya menjadi sumber energi alternatif, di tangan orang yang tidak beradab, menjelma menjadi bom dahsyat yang menghancurkan.
Teknologi informasi yang seharusnya memudahkan kehidupan, mendekatkan yang jauh, dan membantu pekerjaan kita, justru bisa menjadi sarana penyebaran fitnah dan kebencian jika berada di tangan orang yang tidak beradab.
Sebaliknya, ilmu yang dihiasi dengan adab yang luhur akan memancarkan kebaikan dan kemanfaatan yang tak terhingga. Seorang ilmuwan yang beradab akan menggunakan ilmunya untuk mencari solusi bagi permasalahan umat manusia, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya.
Adab mencakup seluruh aspek kehidupan kita. Adab mengajarkan kita tentang kerendahan hati, kejujuran, kesantunan, tanggung jawab, dan rasa hormat. Adab adalah fondasi yang kokoh bagi tegaknya peradaban yang mulia.
Adab adalah wadah bagi ilmu. Jika wadahnya baik, maka ilmu yang ada di dalamnya akan terpelihara dan memberikan manfaat yang optimal. Namun, jika wadahnya rusak, maka ilmu yang berharga pun akan sia-sia dan bahkan dapat menimbulkan kerusakan.
Maka dari itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk tidak hanya memperdalam ilmu pengetahuan, tapi juga menghiasi diri dengan adab yang mulia. Mari kita jadikan ilmu sebagai pelayan adab, sebagai alat untuk mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh alam.
Ingatlah selalu bahwa kemuliaan seseorang tidak hanya diukur dari seberapa tinggi ilmunya, tapi juga seberapa luhur adabnya. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi insan yang berilmu dan beradab sehingga kehadiran kita di muka bumi ini membawa rahmat dan keberkahan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 2 - Kultum Adab diatas Ilmu
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Ma’asyiral Muslimin, Rahimakumullah
Menuntut ilmu adalah kewajiban seorang muslim. Saat ini kita berada di dunia yang dipenuhi dengan berbagai ilmu pengetahuan, mulai dari ilmu dasar seperti matematika, ekonomi, astronomi, hingga ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teknologi.
Ilmu membuat peradaban manusia menjadi semakin maju. Lihat saja berbagai macam teknologi yang ada saat ini, seperti smartphone, internet, hingga pesawat luar angkasa, semua tercipta berkat adanya ilmu pengetahuan.
Ilmu membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan bermakna. Namun, ilmu hanya akan mendatangkan manfaat dan keberkahan apabila didahului dengan adab. Para ulama terdahulu telah menekankan bahwa adab dan akhlak yang baik adalah fondasi utama sebelum seseorang menuntut ilmu.
Imam Malik pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ilmu sangat penting, adab jauh lebih penting karena menjadi dasar bagaimana ilmu itu dipelajari, diamalkan, dan disampaikan.
Ilmu tanpa adab bisa menjadi bumerang. Orang yang berilmu, tapi tidak memiliki adab, bisa saja menyesatkan orang lain, menyombongkan diri, atau bahkan menimbulkan kerusakan. Sebaliknya, orang yang memiliki adab, meski ilmunya belum tinggi, lebih mudah diterima masyarakat dan lebih membawa banyak manfaat.
Rasulullah SAW adalah sebaik-baiknya teladan. Beliau dikenal bukan hanya karena wahyu yang beliau bawa, tapi juga karena akhlaknya yang begitu mulia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah bertemu dengan orang yang sangat pintar dan memiliki gelar pendidikan tinggi, tapi sayangnya memiliki sikap yang kurang sopan atau suka merendahkan.
Orang seperti ini, ilmunya akan sulit menciptakan manfaat karena tak dibarengi adab. Padahal ilmu seharusnya semakin menjadikan kita rendah hati, bukan tinggi hati. Adab juga menjadi kunci keberkahan ilmu. Adab bukan sekadar pelengkap, tapi bagian penting dari proses menuntut ilmu.
Untuk seluruh generasi muda zaman sekarang, ingatlah jangan hanya mengejar gelar dan pengetahuan akademis, tapi juga bangun karakter positif, santun dalam bertutur kata, hormati guru, dan rendah hati kepada sesama. Tanpa adab, sehebat apa pun ilmu kita, tidak akan menjadi cahaya bagi sekitar.
Maka dari itu, mari kita terus belajar dan memperbaiki adab kita. Kita jaga ucapan kita, sikap kita, dan cara kita memperlakukan orang lain. Adab bukan hanya untuk orang yang berilmu, tapi untuk setiap insan yang ingin dimuliakan Allah dan dicintai sesama manusia.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 3 - Kultum Singkat tentang Adab diatas Ilmu
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik dalam setiap aspek kehidupan.
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita renungkan sebuah hakikat penting dalam menuntut ilmu, yaitu bahwa adab merupakan kunci utama untuk meraih keberkahannya. Ilmu tanpa adab ibarat pohon tanpa buah, atau mata air yang tidak mengalirkan kesegaran dan tak bermanfaat.
Ilmu dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat mulia. Ia adalah cahaya yang menerangi kegelapan dan petunjuk yang membimbing ke jalan kebenaran. Rasulullah SAW juga bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Dalil tersebut menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan seorang muslim. Namun, perlu kita pahami bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diiringi dengan adab yang mulia.
Adab adalah tata krama, sopan santun, dan akhlak yang baik. Ia mencakup bagaimana kita berinteraksi dengan Allah, dengan Rasulullah, dengan guru, dengan sesama penuntut ilmu, dan dengan masyarakat luas. Adab adalah manifestasi dari keimanan yang kokoh dan hati yang bersih.
Mengapa adab menjadi kunci keberkahan ilmu? Karena dengan adab, hati kita akan menjadi wadah yang baik untuk menerima dan menyimpan ilmu. Sikap rendah hati, menghormati guru, dan mendengarkan dengan seksama akan membuka pintu pemahaman yang lebih mendalam.
Sebaliknya, sikap angkuh dan sombong, meremehkan orang lain, dan sikap acuh tak acuh akan menghalangi masuknya ilmu yang bermanfaat.
Adab juga menjaga ilmu yang telah kita peroleh agar tidak disalahgunakan. Orang yang beradab akan menggunakan ilmunya untuk kebaikan, untuk menolong sesama, dan untuk menegakkan kebenaran. Ia akan takut untuk menggunakan ilmunya demi kepentingan pribadi atau untuk merugikan orang lain.
Rasulullah SAW adalah contoh terbaik bagaimana ilmu dan adab berjalan beriringan. Beliau tidak hanya memiliki ilmu yang paling sempurna, tapi juga akhlak yang paling mulia. Setiap perkataan dan perbuatan beliau adalah teladan bagi kita semua.
Hadirin sekalian, marilah kita senantiasa berusaha untuk menghiasi diri dengan adab yang mulia dalam setiap langkah kita menuntut ilmu. Hormati guru-guru kita, sayangi sesama penuntut ilmu, dan amalkan ilmu yang telah kita peroleh dengan penuh tanggung jawab.
Semoga Allah SWT menganugerahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat dan memberkahi hidup kita dengan adab yang mulia. Amin ya rabbal 'alamin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 4 - Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu Beserta Dalilnya
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT,
Pada kesempatan yang mulia ini, saya ingin menyampaikan sedikit pesan tentang pentingnya adab dan ilmu dalam kehidupan kita, khususnya terkait kedudukan adab atau akhlak yang ternyata lebih tinggi daripada ilmu semata.
“Adab lebih tinggi daripada ilmu”. Kita pasti pernah mendengar ungkapan ini dan mari kita telaah lebih dalam maknanya.
Ilmu pengetahuan adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kita. Dengan ilmu, kita dapat memahami perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ilmu pengetahuan juga bisa menjadi modal untuk menjalani kehidupan dengan lebih mudah.
Sebagai contoh, kita bisa mendapatkan pekerjaan yang layak berkat mendalami ilmu berhitung atau matematika. Teknologi berkembang dengan sangat pesat dan memudahkan kehidupan manusia berkat adanya ilmu pengetahuan.
Dari segi spiritual, ilmu menjadi bekal penting dalam menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan sesama. Berkat ilmu, kita bisa tahu bagaimana caranya shalat, caranya berpuasa, dan ibadah-ibadah lainnya. Namun, perlu kita sadari bahwa ilmu tanpa adab ibarat lentera tanpa pelita. Ia tidak akan mampu memberikan manfaat yang sesungguhnya.
Adab, di sisi lain, adalah cerminan dari keindahan jiwa dan ketinggian budi pekerti. Ia meliputi tata cara berinteraksi dengan Allah, Rasulullah, sesama manusia, bahkan dengan alam semesta. Adab mengajarkan kita tentang kerendahan hati, kesopanan, kejujuran, kasih sayang, dan tanggung jawab.
Dalam Islam, adab dan akhlak memiliki kedudukan yang sangat agung. Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Beliau adalah teladan utama dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berilmu dan beradab.
Banyak dalil yang menekankan pentingnya akhlak yang baik sebagai tolok ukur kesempurnaan iman seseorang. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang baik. Sungguh, Allah membenci orang yang berkata keji dan kotor.” (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa akhlak yang baik dapat memberatkan timbangan amal seseorang dan bisa menyelamatkan dirinya di akhirat kelak.
Adab dan ilmu adalah dua hal penting yang harus dikejar dan dipelajari oleh umat Islam. Akan tetapi, bayangkan jika seseorang memiliki ilmu setinggi langit, tapi tidak memiliki adab. Ia mungkin mampu menjelaskan berbagai teori dan konsep dengan fasih, tetapi lisannya menyakiti hati orang lain.
Ia mungkin memiliki jabatan yang tinggi, tapi ia bersikap sombong dan merendahkan sesama. Ilmu yang dimiliki tentunya tidak akan membawa manfaat, bahkan justru menjadi bumerang bagi dirinya dan orang lain.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki adab yang baik, meskipun ilmunya tidak seberapa, pasti akan lebih dihargai dan dihormati. Ia akan berinteraksi dengan sesama dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Ilmu yang sedikit yang dimilikinya justru akan membawa keberkahan karena diiringi dengan kerendahan hati dan keinginan untuk berbagi.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk tidak hanya mengejar ilmu pengetahuan, api juga memperbaiki dan meningkatkan kualitas adab kita. Ilmu tanpa adab akan menjadi sia-sia. Sementara adab yang baik akan menghiasi ilmu dan menjadikannya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-Nya yang berilmu dan beradab sehingga kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin ya rabbal 'alamin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh 5 - Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Hadirin sekalian yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT,
Dalam Islam, menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, tentang keutamaan orang-orang yang berilmu.
“...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Ilmu memiliki kedudukan yang tinggi, tapi di atas ilmu masih ada adab. Artinya, adab memiliki posisi yang lebih penting. Jika dibuat perumpamaan, ilmu tanpa adab ibarat nahkoda kapal yang hebat namun tidak memiliki kompas dan peta.
Ia mungkin mampu mengarungi lautan dengan gagah berani, tapi tanpa arah yang benar, ia akan tersesat dan bahkan karam. Ilmu tanpa adab dapat menjadikan seseorang sombong, merasa paling benar, merendahkan orang lain, dan bahkan menggunakan ilmunya untuk tujuan yang batil.
Itulah mengapa para ulama selalu menekankan pentingnya belajar adab sebelum ilmu. Imam Malik memiliki seorang murid bernama Abdurrahman bin Al-Qasim. Sang murid pernah bercerta bahwa ia belajar dan mengabdi pada Imam Malik selama 20 tahun.
Dari 20 tahun tersebut, 2 tahun di antaranya digunakan untuk belajar ilmu, sedangkan 18 tahun digunakan untuk belajar adab. Bahkan, jika ia bisa menggunakan seluruh waktunya (20 tahun) untuk belajar adab, maka pasti akan ia lakukan.
Kisah ini menunjukkan bahwa mempelajari adab adalah hal yang utama dan harus didahulukan sebelum menuntut ilmu. Ilmu yang berkah hanya akan diperoleh melalui adab yang baik.
Bayangkan jika ada seorang siswa datang ke sekolah tanpa adab yang baik. Ia tidak menghormati guru, selalu membuat keributan saat guru mengajar, sombong dan meremehkan teman sekelasnya, atau berperilaku tidak sopan kepada guru-gurunya.
Bisakah siswa seperti ini menyerap ilmu dan mengamalkannya? Tentunya tidak bisa. Adab ibarat kunci yang akan membuka pintu-pintu ilmu.
Bagi seorang muslim, tujuan utama dari menuntut ilmu adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan manfaat kepada sesama, bukan sekadar untuk meraih pengakuan atau kedudukan di dunia. Untuk meraih tujuan inilah adab sangat diperlukan.
Marilah kita jadikan adab sebagai prioritas utama dalam hidup kita, bahkan sebelum kita mengejar ilmu pengetahuan yang setinggi-tingginya. Mari kita didik diri kita dan anak-anak kita untuk memiliki adab yang mulia.
Dengan adab yang luhur, ilmu yang kita miliki akan menjadi cahaya yang menerangi jalan kebaikan, bukan bara api yang membakar keharmonisan.
Dengan adab yang mulia, lisan kita akan terjaga dari perkataan yang menyakitkan, tangan kita akan terhindar dari perbuatan yang merugikan, dan hati kita akan dipenuhi dengan kasih sayang dan kerendahan hati.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Link Contoh Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Kultum singkat tentang adab lebih tinggi daripada ilmu sangat relevan untuk disampaikan dalam berbagai kesempatan, baik di masjid, sekolah, maupun acara keagamaan lainnya. Sebagai referensi ceramah, berikut link unduh teks kultum yang bisa dijadikan inspirasi:
Link Download Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu PDF - 1
Link Download Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu PDF - 2
Link Download Kultum Singkat tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu PDF - 3
Itulah kumpulan kultum singkat tentang adab lebih tinggi daripada ilmu. Semoga rangkaian kultum ini tidak hanya menjadi bahan renungan, tapi juga mampu membentuk karakter dan sikap kita dalam kehidupan sehari-hari.
Seberapa tinggi ilmu yang dimiliki, tanpa adab dan akhlak mulia, ilmu tersebut tidak akan membawa keberkahan. Mari kita terus bersemangat untuk belajar, tapi jangan lupa untuk selalu mengutamakan adab dalam setiap langkah.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani