Menuju konten utama

Adab Bercermin dalam Islam dan Bacaan Doanya

Apa saja adab bercermin dalam Islam serta bacaan doanya ketika bercermin? Baca terus artikel di bawah ini untuk tahu penjelasannya.

Adab Bercermin dalam Islam dan Bacaan Doanya
Ilustrasi bercermin

tirto.id - Bercermin sambil membaca doa merupakan suatu adab baik untuk menumbuhkan rasa Syukur kepada Allah. Selain berdoa, ada pula beberapa adab lainnya yang perlu diterapkan umat muslim ketika sedang bercermin. Uraian selengkapnya akan dibahas di artikel berikut ini.

Dalam Islam, setiap aspek kehidupan diatur oleh ajaran-ajaran agama yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadis. Salah satu hal yang diatur dalam islam adalah tata cara beraktivitas sehari-hari, seperti ketika bercermin.

Bercermin bukanlah sekadar tindakan rutin dalam beraktivitas, tetapi termasuk menatap diri sendiri di cermin, diimbangi dengan nilai-nilai spiritual dan etika.

Bercermin dalam Islam dianggap sebagai tindakan yang mubah atau diperbolehkan. Dalam agama Islam, tidak ada larangan khusus terkait dengan memeriksa diri di cermin.

Aktivitas ini tidak diwajibkan atau dilarang, tetapi beberapa anjuran dan tuntunan diberikan terkait dengan doa yang disarankan untuk dibaca saat bercermin.

Dengan demikian, kegiatan bercermin dianggap netral dalam konteks hukum Islam, namun ada nilai tambah ketika disertai dengan doa yang direkomendasikan.

Adab Bercermin dalam Islam

Selain berdoa, adab ketika bercermin dalam Islam melibatkan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa adab yang sebaiknya dilakukan ketika Anda sedang bercermin:

  • Mengingat nikmat yang telah diberikan Allah SWT

Saat bercermin, sebaiknya kita selalu bersyukur atas keindahan yang Allah berikan, karena ini termasuk nikmat dari-Nya. Bersyukur dan mengingat nikmat yang telah diberikan dapat meningkatkan kesadaran akan anugerah Allah SWT.

  • Tidak terlalu mengagumi kecantikan atau ketampanan diri sendiri

Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam berpenampilan atau bersolek. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah mencintai kebersihan dan kerapian, namun dilarang berlebihan, seperti berbangga hati atas kecantikan atau ketampanan yang kita miliki.

  • Tidak terlalu lama bercermin

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, termasuk berlama-lama saat bercermin. Gunakanlah cermin dengan bijak. Hindari pula penggunaan cermin untuk tujuan yang melanggar norma-norma agama dan moral.

  • Tidak mencela kekurangan fisik yang dimiliki

Bercermin seharusnya menjadi momen introspeksi diri. Ketika melihat diri sendiri, hindari perilaku atau kebiasaan buruk seperti mencela atau merendahkan diri sendiri, sombong, bahkan menghina orang lain.

  • Menjaga niat dan kesucian hati

Saat bercermin, penting untuk menjaga niat agar bersih dan suci. Bercermin seharusnya bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan peluang untuk memperbaiki diri, menjaga penampilan, dan merawat kebersihan.

  • Membaca doa saat bercermin

Sebelum memulai aktivitas bercermin, hal paling penting yang perlu dilakukan adalah membaca doa khusus bercermin.

Namun sebelum bercermin, kita sebaiknya menghargai keindahan ciptaan Allah dalam bentuk fisik dan mohon pertolongan-Nya untuk menjaga dan memperbaiki akhlak serta perilaku umat muslim.

Manfaat Berdoa Ketika Bercermin

Berdoa ketika bercermin memiliki beberapa manfaat yang terkait dengan aspek spiritual dan moral. Beberapa manfaat tersebut meliputi:

  • Menumbuhkan niat yang baik

Dengan membaca doa, seseorang dapat menetapkan niat yang baik dan bersyukur kepada Allah atas rahmat-Nya. Hal ini dapat membantu menjaga niat agar tetap positif, misalnya, dengan tidak merasa sombong atau membanggakan diri.

  • Perlindungan dari Keangkuhan

Doa juga bisa menjadi permohonan perlindungan dari sifat-sifat buruk seperti sombong atau riya' (pamer). Ini membantu seseorang untuk tetap rendah hati dan menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

  • Tadabbur atas Ciptaan Allah

Saat bercermin, doa juga dapat menjadi sarana untuk merenung atas keajaiban ciptaan Allah dan rasa syukur atas anugerah-Nya, termasuk nikmat kesehatan dan kecantikan yang diberikan-Nya.

  • Ketenangan Pikiran

Saat berdoa, yang disertai dengan kesadaran diri saat bercermin, dapat memberikan ketenangan pikiran dan hati. Hal tersebut membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Doa Bercermin dalam Bahasa Arab beserta Artinya

Bercermin merupakan tindakan mubah menurut syara’. Tidak ada perintah atau larangan dalam agama terkait dengan aktivitas bercermin. Tetapi doa berikut ini dianjurkan dibaca oleh mereka yang sedang bercermin.

Meski tidak dilarang, manusia dianjurkan untuk membaca doa ketika bercermin, dengan harapan dapat menjadikan kita tak hanya sempurna secara fisik namun juga perilaku.

Tujuannya adalah agar tidak hanya mencapai kesempurnaan fisik, tetapi juga kesempurnaan dalam perilaku. Terutama, karena wajah dianggap sebagai salah satu bagian tubuh yang memancarkan kecerahan, membaca doa diharapkan dapat menghasilkan aura positif yang terpancar dari wajah seorang Muslim.

Doa ini dapat memberikan makna lebih dalam dan membantu seseorang menjaga niat baik serta meningkatkan kesadaran spiritual. Pada umumnya, doa yang dianjurkan saat bercermin adalah ungkapan syukur kepada Allah dan permohonan perlindungan dari sifat sombong atau riya' (pamer).

Dengan membiasakan diri membaca doa saat bercermin, diharapkan bahwa aktivitas tersebut dapat menjadi bentuk pengingat akan pentingnya mempertahankan akhlak yang baik dan rendah hati.

Dikutip dari Buku Kumpulan Doa-doa Kementerian Agama bahwa doa yang dapat dibaca ketika Berikut adalah sejumlah doa yang dapat dilafalkan ketika sedang bercermin:

اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

Latin: Allâhumma kamâ hassanta khalqî fahassin khuluqî.

Artinya: "Ya Allah, sebagaimana telah kau baguskan kejadianku maka baguskanlah perangaiku."(HR. Ahmad)

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Latin: Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa’addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja’alanii minal muslimin.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan kejadianku dan memperbaiki, dan memuliakan bentuk wajahku, lalu membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam.” (HR Ibnu as-Sani)

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno