Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Adab Berjalan Menurut Islam, Dalil, dan Contohnya

Umat Islam seyogianya tahu adab berjalan dalam Islam. Tak sekedar sunah nabi, juga membuat muslim berakhlak terpuji. Berikut adab berjalan menurut Islam.

Adab Berjalan Menurut Islam, Dalil, dan Contohnya
Pejalan kaki melintasi pedestrian penunjang Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (26/3/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Adab berjalan diatur dalam Islam. Umat Islam seyogianya tahu adab berjalan karena termasuk perilaku sunah Rasulullah Saw.

Lantas, bagaimana adab berjalan menurut Islam? Apa saja dalil adab berjalan dalam Islam? Seperti apa Rasulullah Saw. berjalan?

Salah satu sumber akhlak dan adab dalam Islam adalah teladan dari Nabi Muhammad SAW. Tujuan diutusnya beliau bahkan untuk menyempurnakan akhlak manusia sebagaimana bunyi hadis berikut:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak,” (HR. Baihaqi).

Tuntunan hidup itu dapat dilihat dari keseharian Rasulullah SAW, baik itu dari sabdanya atau juga dari cara hidup beliau yang diamati para sahabat nabi.

Salah satunya adalah adab dan tata cara berjalan sesuai yang diajarkan Islam.

Dalil Tentang Adab Berjalan Menurut Islam

Ada banyak dalil tentang adab berjalan dalam Al-Qur'an dan hadis. Berikut ini beberapa dalil adab berjalan:

1. Al-Luqman Ayat 18

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Arab Latinnya:

Wa lā tuṣa‘‘ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā(n), innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhūr(in).

Artinya:

"Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia [karena sombong] dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri," (QS. Al-Luqman [31]: 18).

2. An-Nur Ayat 30

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

Arab Latinnya:

Qul lil-mu'minīna yaguḍḍū min abṡārihim wa yaḥfaẓū furūjahum, żālika azkā lahum, innallāha khabīrum bimā yaṣna‘ūn(a).

Artinya:

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat," (QS. An-Nur [24]: 30).

3. Hadis dari Jabir Ra.

:عَنْ جَابِرٍ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَشَارَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُشِرْ عَلَيْهِ

Artinya:

"Dari Jabir dia berkata: Rasulullah Saw. bersabda: 'Apabila salah seorang dari kalian meminta petunjuk kepada saudaranya, hendaklah ia menunjukkan jalan yang benar.'" (Kitab Ibnu Majah No. 3737).

Contoh Adab Berjalan dalam Islam

Saking rinci dan sempurnanya Islam, bahkan adab berjalan pun ada aturannya. Berikut adab berjalan menurut Islam yang diteladani dari Rasulullah Saw sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak (2020) karya Muta'allimah.

1. Berjalan dengan tenang dan sopan

Seorang muslim berjalan tidak tergesa-gesa, tenang, dan menjaga kesantunan. Artinya, matanya tidak jelalatan ke mana-mana, fokus ke jalan, tidak terlalu lambat, dan tidak juga terlalu cepat.

Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW: "Terlalu cepat berjalan bisa menghilangkan keindahan orang mukmin."

2. Berjalan tidak sombong

Islam melarang umatnya berjalan dengan sombong, dada dibusungkan dan pandangan mata mendongak, seolah menantang orang lain. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Isra ayat 37:

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung,” (QS. Al-Isra [17]: 37).

3. Tidak gontai dan malas-malasan dalam berjalan

Seorang muslim dianjurkan berjalan dengan energik, tidak loyo, dan tidak gontai.

Diceritakan bahwa Umar bin Khattab amat membenci orang yang berjalan malas-malasan. Suatu ketika, ia melihat seorang pemuda berjalan dengan gontai, ia lantas bertanya: "Apakah kamu sakit?".

Lalu pemuda itu menjawab, "Tidak." Dengan tegas, Umar lalu mengangkat cambuk dan memukul pemuda itu. Ia lantas menyuruh pemuda itu berjalan dengan tegap.

Hal ini juga diteladankan Rasulullah Saw. dari hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas, ia berkata:

“Nabi Saw. jika berjalan beliau berjalan dengan energik, sehingga sangat terlihat bahwa beliau bukan orang yang lemah dan juga bukan orang yang malas,” (HR. Al-Baghawi).

4. Tidak mendahului orang tua

Adab berjalan yang lain adalah menghormati orang tua dengan tidak mendahului mereka tanpa izin.

Jika sedang ada urusan mendesak, sebaiknya meminta permisi sehingga orang tua tersebut tidak merasa dilangkahi.

5. Tidak berjalan sambil makan

Sebaiknya seorang muslim tidak berjalan sambil makan, meskipun hanya makanan kecil. Jika sedang terburu-buru, maka makanan sebaiknya dikunyah dan ditelan, barulah berjalan.

6. Tidak berjalan dengan satu sandal

Rasulullah SAW melarang umatnya berjalan dengan aneh dan tidak sesuai kepantasan, misalnya berjalan dengan satu sandal, ia bersabda:

"Janganlah seseorang dari kamu berjalan dalam satu sandal. Hendaknya kedua sandal tersebut dipakai atau dilepas semua," HR. Bukhari).

Selain adab-adab di atas, seorang muslim juga sebaiknya memperhatikan akhlak lainnya yang sering kali berhubungan dengan aktivitas berjalan.

Sebagai misal, dalam buku Bimbingan Akhlak (2019), Umar Ahmad Baraja menuliskan bahwa ketika akan keluar rumah dan mulai berjalan, jangan lupa mendahulukan kaki kanan.

Selain itu, ketika berjalan, lalu bertemu orang lain, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada mereka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“'Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.' Beliau pun ditanya, 'Apa saja, Ya Rasulullah?' Jawab beliau, 'Jika engkau bertemu dengannya, ucapkan salam kepadanya. Jika dia memanggilmu, penuhi panggilannya ... ” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Bagaimana Cara Rasulullah SAW Berjalan?

Ada banyak sunah yang dapat diteladani dari sosok Rasulullah Saw, salah satunya adalah cara berjalannya. Berikut ini cara Rasulullah Saw. berjalan:

  • Rasulullah berjalan dengan tegak.
  • Rasulullah berjalan dengan tubuh condong ke depan.
  • Rasulullah melangkah dengan tenang tapi cepat.
  • Rasulullah berjalan seperti sedang turun.
  • Rasulullah menoleh dengan penuh dan banyak menunduk.
  • Rasulullah mendahului orang yang dijumpai dengan ucapan salam.
  • Rasulullah tidak berjalan dengan menyeret kakinya.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif