tirto.id - Bagi sebagian orang, menjalani puasa Ramadan tahun mungkin terasa lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya mengingat saat ini meluasnya pandemi virus Corona baru, COVID-19, Jumat (24/4/2020).
Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kesehatan mental, sosial, bahkan spiritual.
Konsultan kesehatan Medikku dan partner aplikasi kesehatan Jovee, dokter Rosnah Pinontoan, mengatakan pola makan seimbang harus diterapkan agar tubuh tetap sehat selama menjalani puasa di tengah pandemi virus Corona.
"Pada bulan Ramadan terjadi perubahan waktu makan, di pagi sampai sore hari dilakukan puasa. Saat bulan Ramadan yang mungkin terjadi adalah dehidrasi dan kekurangan mikronutrien," kata Rosnah seperti diwartakan Antara News.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjalani puasa selama pandemi Corona, di antaranya.
1. Agar tubuh kuat puasa, hindari makanan yang bersifat proinflamasi seperti mengandung gula tambahan dan minyak jenuh berlebihan.
2. Terapkan pola makan seimbang.
"Usahakan tetap menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi selama sahur dan berbuka," ujar Rosnah.
3. Jika sulit memenuhi pola makan seimbang dan bervariasi, Anda bisa mulai mempertimbangkan untuk menambah sumplemen atau vitamin.
"Jika sulit memenuhi pola makan seimbang dan bervariasi, tambahan suplemen dapat dipertimbangkan, agar kesehatan tetap terjaga," kata Rosnah menambahkan bahwa jenis suplemen yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tubuh.
Rosnah menambahkan ada beberapa alternatif suplemen yang disarankan yakni multivitamin, habbatussauda atau jintan hitam dan sari kunyit (tumeric).
Multivitamin dapat membantu memelihara kesehatan dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh karena mengandung beberapa jenis vitamin sesuai kebutuhan tubuh antara lain vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin E, Kalsium, dan Zat Besi yang dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kandungan mineral dari multivitamin juga membantu memaksimalkan antioksidan, sehingga dapat melawan radikal bebas.
Habbatussauda atau jintan hitam ini merupakan salah satu sumber thymoquinone memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi dan antioksidan. Hal ini membantu mencegah kerusakan sel dan meningkatkan kerja sistem imun dalam tubuh untuk menangkal radikal bebas dari luar.
Selain itu, habbatussauda dapat menjaga lapisan sel pada lambung dan meningkatkan aktivitas sel beta dalam pankreas dalam mengatur gula darah.
Sementara sari kunyit memiliki kandungan zat curcumin yang berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan terhadap berbagai penyakit kronis, membantu mengendalikan diabetes, menetralisir radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan sel pada tubuh.
Curcumin yang terkandung sangat dibutuhkan di saat bulan Ramadhan karena dapat membantu mengurangi frekuensi kekambuhan gejala maag dan mampu bekerja mengendalikan produksi asam lambung serta empedu berlebih.
4. Lebih banyak minum air
Pakar nutrisi Devinder Bains, dilansir Arab News mengatakan sebelum mulai berpuasa, tambah asupan air untuk memastikan tubuh betul-betul terhidrasi. Tambah satu atau dua gelas sehari dan kurangi tingkat dehidrasi yang akan dihadapi tubuh selama berpuasa.
Editor: Agung DH