Menuju konten utama

3 WNI Jadi Korban Tewas Runtuhnya Jembatan di Taiwan

Seluruh korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai ABK di kapal ikan milik Taiwan.

3 WNI Jadi Korban Tewas Runtuhnya Jembatan di Taiwan
Musibah runtuhnya sebuah jembatan di Kota Nanfang'ao, Yilan, Taiwan, pada Selasa pagi mengakibatkan tujuh WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) menjadi korban. Antara/Reuters

tirto.id - Sebanyak tiga WNI meninggal dunia akibat runtuhnya sebuah jembatan di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, pada Selasa (1/10). Mereka bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Para korban tersebut sebelumnya dilaporkan hilang diduga tertimpa reruntuhan bangunan jembatan. Dua di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (2/10). Menyusul kemudian satu WNI ditemukan oleh tim pencarian otoritas Taiwan, juga dalam kondisi meninggal dunia.

"Dengan demikian, keseluruhan tiga WNI ABK yang hilang telah ditemukan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu malam, seperti dilansir dari Antara.

Korban WNI yang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut adalah Wr (29) asal Cirebon, Er (32) asal Indramayu, serta MD (28) asal Pemalang.

Judha menuturkan, Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei beserta Kemlu RI akan memfasilitasi repatriasi dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan para korban.

Selain tiga WNI meninggal dunia, runtuhnya jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan itu juga mengakibatkan empat WNI ABK terluka.

Seluruh korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai ABK di kapal ikan milik Taiwan.

Jembatan tersebut ambruk pada Selasa (1/10) sekitar pukul 9:30 pagi di Nanfangao, sebuah desa nelayan kecil di pesisir Pasifik.

Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan.

Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.

Pada saat musibah terjadi, cuaca cerah meskipun beberapa jam sebelumnya topan melanda seluruh bagian pulau.

Dilaporkan kantor berita CNA bahwa petugas bantuan bencana belum mengatakan apakah badai telah melemahkan bangunan jembatan atau memberikan rincian lain tentang penyebab potensial.

Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.

Sementara itu, Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia berharap semua departemen pemerintah melakukan segala cara yang mungkin untuk menyelamatkan orang dan "menjaga jumlah kematian dan cedera serendah mungkin".

Baca juga artikel terkait TAIWAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti