Menuju konten utama

2.407 Orang Meninggal dalam 24 Jam Karena Covid-19 di Amerika

Kasus meninggal karena virus corona atau Covid-19 di Amerika Serikat terus meningkat.

2.407 Orang Meninggal dalam 24 Jam Karena Covid-19 di Amerika
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus meninggal akibat pandemi Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 2.407 jiwa dalam kurun waktu satu hari atau 24 jam, menurut situs Worldometers. Data tersebut merujuk pada jumlah kasus meninggal pada 14 April 2020.

Data tersebut menambah jumlah tingkat kematian di Amerika Serikat akibat virus SARS-CoV-2 yakni menjadi 26.047 jiwa per Rabu (15/4/2020).

Kota New York menjadi wilayah dengan kasus corona tertinggi di Amerika Serikat. Total kasus yang terkonfirmasi positif mencapai 203.123 dari 514.117 kasus di seluruh Amerika Serikat.

"Itu bukan yang tertinggi sepanjang masa, dan Anda dapat melihat bahwa jumlahnya agak stabil tetapi stabil pada tingkat yang mengerikan," kata Gubernur New York Andrew Cuomo menanggapi banyaknya kasus di wilayahnya, dikutip dari BBC.

"Ini hanya angka luar biasa yang menggambarkan kehilangan dan rasa sakit yang luar biasa,” lanjutnya.

Sementara itu, pemerintah AS terus berupaya untuk menekan tingkat infeksi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan. Melansir data yang diakumulasikan oleh Worldometer, Presiden Donald Trump telah menandatangi surat perintah untuk menolak warga asing yang melakukan perjalanan ke Cina dalam dua minggu sebelumnya, selain dari keluarga dekat warga AS pada 31 Januari 2020 lalu.

Selain itu, Trump juga telah menandatangani paket bantuan seniai 2,2 triliun dolar AS untuk atasi dampak ekonomi akibat pandemi global ini pada Jumat (27/3/2020) lalu. Suntikan dana ini bertujuan untuk membantu para pekerja Amerika, usaha kecil, dan industri yang bergulat dengan gangguan ekonomi.

Sebelumnya, Donald Trump sempat menyepelekan kasus ini dengan mengatakan bahwa virus Corona Covid-19 akan hilang dengan sendirinya dan berspekulasi bahwa cuaca panas akan membunuh virus serta menghentikan penyebarannya, pada 28 Februari lalu.

Sejauh ini, dari keseluruhan total kasus yang ada di Amerika Serikat, diperkirakan terdapat 1.855 kasus kejadian per 1 juta penduduk. Sementara itu, tingkat kejadian kematian diperkirakan terjadi pada 79 kasus per 1 juta penduduk di seluruh AS.

Kasus pertama Covid-19 di Amerika Serikat telah dikonfirmasi pada 21 Januari lalu, di negara bagian Washington. Menurut CDC, pasien baru saja kembali dari Wuhan, Cina, di mana wabah tersebut bermula, dan mengalami gejala seperti pneumonia.

Melansir situs Worldometers, kasus Covid-19 di Amerika Serikat mengalami peningkatan sejak 15 Februari lalu dengan kenaikan jumlah kasus sebanyak 15 pasien. Bahkan, jumlah positif Covid-19 mengalami penambahan hingga lebih dari 1.000 kasus dalam kurun waktu 24 jam.

Seperti yang terjadi di tanggal 16 Maret kasus positif Coronavirus baru setidaknya mencapai 4.596, dan pada hari selanjutnya yakni 17 Maret bertambah menjadi 6.346 kasus. Dua hari setelahnya, jumlah kasus meningkat tajam menjadi 13.865.

Dari laman yang sama, terhitung 38.820 jiwa dari total kasus corona di AS telah dinyatakan pulih dari virus corona per hari ini.

Spanyol, Italia, Perancis, dan Jerman, juga mencatat kasus terbanyak Covid-19 di antara negara-negara lain di Eropa. Spanyol mencatat 174.060 kasus positif Coronavirus dan setidaknya 18.255 jiwa orang meninggal per hari ini, menjadikannya sebagai negara nomor dua dengan kasus terbanyak di seluruh dunia setelah Amerika Serikat.

Italia, Perancis, dan Jerman, masing-masing berada di posisi nomor tiga, empat, dan lima dari seluruh negara di dunia dengan total kasus 162.488 jiwa, 143.303 jiwa, dan 132.210 jiwa, per hari ini.

Wabah Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina, pada 2019. Dalam kurun waktu yang tidak lama, infeksi telah menjalar hingga berbagai negara. Penyebaran yang masif membuat pemerintah di berbagai negara memberlakukan kebijakan lockdown, hingga pembatasan perjalanan, guna menekan penularan.

Beberapa negara pun terbukti telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 dan menunjukkan kurva menurun pada jumlah kasus yang terjadi termasuk Korea Selatan. Gerakan cepat yang dilakukan pemerintah Korea Selatan untuk meredam penyebaran infeksi Covid-19 nampaknya berhasil dilakukan.

Kasus Covid-19 terus menurun di negara Ginseng tersebut menjadi setidaknya 10.591 kasus terkonfirmasi dengan 7.616 jiwa orang yang telah dinyatakan sembuh per hari ini menurut Worldometers.

“Pengalaman Korea Selatan menunjukkan bahwa kapasitas diagnostik pada skala adalah kunci untuk pengendalian epidemi," kata Raina MacIntyre, seorang sarjana penyakit menular di Universitas New South Wales, Sydney, dikutip dari ScienceMag.

"Pelacakan kontak juga sangat berpengaruh dalam pengendalian epidemi, seperti isolasi kasus," katanya lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora