Menuju konten utama

Corona di Amerika 7 April 2020: 368.449 Kasus, Jadwal NBA Tak Pasti

Update virus corona di Amerika Serikat hingga Selasa (7/4/2020): total ada 368.449 kasus, jadwal NBA belum dapat ditentukan.

Corona di Amerika 7 April 2020: 368.449 Kasus, Jadwal NBA Tak Pasti
Pemain Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo dan Toronto Raptors, Marc Gasol mengejar bola lepas pada paruh kedua Game 5 final playoff bola basket Wilayah Timur NBA, Kamis, 23 Mei 2019, di Milwaukee. Morry Gash/AP

tirto.id - Komisioner NBA, Adam Silver, menyebut keputusan apakah NBA 2019/2020 bakal berlanjut atau tidak, akan ditentukan pada Mei 2020. NBA saat ini dalam status dihentikan sementara. Di Amerika Serikat (AS) sendiri hingga Selasa (7/4/2020) terdapat 368.449 kasus virus corona COVID-19.

Berdasarkan statistik Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University hingga Selasa (7/4) pukul 17.00 WIB, terdapat total 368.449 kasus COVID-19 di Amerika Serikat, yang membuat negara ini ada di urutan pertama negara terdampak corona. AS di atas Spanyol (136.675 kasus) dan Italia (132.547 kasus).

Dari jumlah tersebut, 10.993 orang meninggal karena corona, yang tertinggi ada di New York dengan 3.485 orang. Angka kematian ini ada di bawah Italia (16.523 orang) dan Spanyol (13.341 orang), menempatkan AS dalam tiga besar negara dengan jumlah orang meninggal terbanyak oleh pengaruh COVID-19.

NBA adalah salah satu kompetisi yang paling cepat bereaksi terkait virus corona. Mereka menunda seluruh sisa pertandingan hingga batas waktu yang belum ditentukan setelah atlet Utah Jazz, Rudy Gobert dinyatakan positif COVID-19. Pengumuman ini disampaikan beberapa saat jelang laga Jazz kontra Oklahoma City Thunders.

Awalnya, Adam Silver sebagai komisioner NBA menyatakan penundaan ini "paling tidak akan berlangsung selama 30 hari". Kini, dalam wawancara dengan Ernie Johnshon Jr. dari TNT, Silver menyebutkan, keputusan paling cepat didapatkan pada Mei.

"Setidaknya untuk April ini, kami tidak ada dalam posisi untuk mengambil keputusan. Dan saya tidak berpikir itu berarti pada 1 Mei kami akan melakukan itu (memutuskan nasib NBA)," kata Silver dikutip Sky Sports.

Konsekuensi penundaan jadwal ini adalah mundurnya akhir kompetisi. Musim reguler NBA sebenarnya masih tersisa sekitar satu bulan sebelum terjadi penghentian sementara. Dengan ditambah dua bulan babak play-off, maka bisa saja musim baru, 2020/2021 tidak akan digelar tepat pada Oktober, tetapi bisa saja terlambat lebih jauh lagi.

Pada Sabtu (4/4) lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan komisioner NBA yaitu Adam Silver, NFL (Roger Goodell), NHL (Gary Bettman), MLB (Rob Manfred), dan MLS (Don Garber).

Usai pertemuan, Trump menyampaikan sinyal optimisme untuk Amerika dengan ucapan, "Saya ingin penggemar (olahraga) kembali ke arena. Para penggemar ingin kembali. Mereka ingin melihat bola basket, baseball, sepak bola, dan hoki. Mereka ingin pergi ke lapangan golf dan menghirup udara segar yang bagus, bersih, dan indah," ucap Trump kala itu dikutip Sky Sports.

Terkait pertemuan di atas, Adam Silver menyebutkan, Trump menaruh harapan besar terhadap olahraga di negara tersebut. Menurut Silver, Trump ingin kompetisi olahraga, jika diputar kembali, akan menginsipirasi rakyat Amerika dalam upaya melawan virus corona.

"(Pertemuan) Itu bukan sekadar pembicaraan singkat. Tapi saya pikir itu adalah pengingat tentang apa arti olahraga bagi orang Amerika, khususnya bagi budaya kita," paparnya.

Baca juga artikel terkait NBA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH