Menuju konten utama

23 Struktur Drama dan Penjelasannya, Ada Babak hingga Epilog

Struktur drama terdiri atas babak, adegan, dialog, prolog, hingga epilog. Berikut struktur drama dan penjelasannya. 

23 Struktur Drama dan Penjelasannya, Ada Babak hingga Epilog
Struktur drama salah satunya akting. Ini gambar warga menyaksikan drama teatrikal berjudul Kidung Sunyi Sang Durasim di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (24/11/2019). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.

tirto.id - Struktur drama dan penjelasannya perlu diketahui peserta didik, khususnya ketika kita membicarakan pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Lantas, struktur drama terdiri atas apa saja?

Dalam pembelajaran kesusastraan, istilah drama merujuk pada lakon yang memerankan cerita-cerita tertentu. Struktur naskah drama disusun secara rinci, sehingga cerita yang disampaikan bisa mudah tercerna.

Secara umum, ada 8 struktur drama yang mencakup babak, adegan, dialog, prolog, monolog, mimik, akting, dan epilog. Selain itu, ada pula berbagai struktur lain yang bisa melengkapi kesatuan kisahnya.

Pengertian Drama

Secara bahasa, drama berasal dari bahasa Yunani dram atau draomai yang artinya adalah bergerak. Kata yang berdekatan dengannya adalah drau, maknanya melakukan sesuatu atau beraksi (action).

Filsuf kuno Yunani, Aristoteles, menyatakan drama adalah representasi dari suatu perbuatan (a representation of an action). Dalam drama, harus ada lakon atau pementasan (a play) yang mengisahkan suatu cerita dengan simbol atau sandi tertentu.

Semakin menarik konflik cerita dan alur yang tak tertebak, drama yang dipentaskan kian disukai penonton. Cerita yang mudah ditebak umumnya kurang menarik dan jarang disukai orang.

Sementara itu, ada rumusan pengertian drama yang disampaikan oleh para ahli bidang ini. Misalnya Hasanuddin WS dalam Drama Karya dalam Dua Dimensi (2009: 2), menjelaskan bahwa drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan.

Struktur Drama

Struktur drama adalah unsur-unsur pembentuk karya lakon tersebut. Struktur ini merupakan suatu kesatuan dari bagian-bagian yang utuh, sehingga satu bagian berubah atau hilang bisa memengaruhi keseluruhan ceritanya.

Nanda Saputra dalam Prosa Fiksi dan Drama (2021) menjelaskan struktur drama yang tepat adalah babak, adegan, dialog, prolog, dan epilog. Namun demikian, terdapat pula berbagai komponen penyusun lainnnya.

Adapun struktur drama terdiri atas beberapa hal berikut.

1. Babak

Pertama, urutan struktur drama yang tepat adalah babak. Adapun babak adalah suatu kisah kecil yang menggambarkan suatu kejadian tertentu.

2. Adegan

Teks struktur drama tradisional tidak terlepas dari berbagai adegan, yakni unsur yang lebih kecil dari babak. Dalam suatu babak, terdapat sejumlah adegan yang harus diperankan tokoh (aktor atau aktris).

3. Dialog

Dialog adalah percakapan antartokoh dalam drama. Terdapat dua unsur dialog yang harus terpenuhi dalam drama, yaitu unsur pendukung gerak dan unsur penajaman realitas.

4. Prolog

Bagian pembuka drama dikenal dengan istilah prolog. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua naskah drama memiliki prolog. Jika ada, umumnya prolog berisi kata-kata pembuka, pengantar, atau latar belakang cerita.

5. Monolog

Struktur drama modern tidak terlepas juga dari monolog, yaitu percakapan seorang tokoh dengan dirinya sendiri. Berbagai hal yang disampaikan bisa berupa isi hati, pendapat tentang tokoh lain, dan sebagainya.

6. Mimik

Dalam Ruang Lingkup Drama (2020) tulisan Nabila Atika dkk., mimik merupakan ekspresi tokoh yang menunjukan emosi. Beberapa mimik yang kerap diperankan misalnya sedih, senang, dan marah.

7. Pantomim

Berbeda dari mimik, pantomim lebih fokus kepada gerak-gerik tubuh tokoh . Adapun tujuan pantomim juga mengekspresikan emosi pemain.

8. Pantomimik

Perpaduan antara pantomim dan mimik diistilahkan sebagai pantomimik. Oleh sebab itu, pengungkapkan ekspresi dan perasaan ditunjukan lewat gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah tokohnya.

9. Gestur

Hampir serupa dengan pantomim, gestur adalah gerakan tubuh secara kasar yang secara umum dilakukan tokoh drama. Sebut ada gerakan kepala, kaki, dan anggota bada lainnya.

10. Bloking

Bloking merupakan ketentuan perpindahan tempat atau lokasi pemain ketika pentas di panggung. Hal ini perlu diatur secara rinci per adegan, sehingga masing-masing tokoh tidak saling menutupi.

11. Gait

Lebih rinci dari bloking, gait berfokus pada tanda-tanda khusus untuk menjelaskan cara berjalan pemain. Bukan hanya cara perpindahan, aturan gerakan mereka di atas panggung juga termasuk gait.

12. Akting

Istilah akting adalah gerakan yang dilakukan seseorang untuk memerankan tokoh tertentu. Akting ini membutuhkan penghayatan khusus, sehingga tidak boleh kurang atau berlebihan ketika memerankannya.

13. Aktor dan Aktris

Aktor adalah pemain yang memerankan tokoh dalam suatu pentas drama. Pemain laki-laki biasa disebut aktor, sementara tokoh perempuan disebut aktris.

14. Improvisasi

Improvisasi adalah berbagai gerakan maupun ucapan yang dilakukan pemain untuk menghidupkan peranannya. Pemain kerap melakukan improvisasi untuk menambahkan suasana tertentu.

15. Ilustrasi

Sehubungan dengan suasana dalam drama, ilustrasi adalah berbagai bunyi-bunyian yang digunakan untuk menggambarkan situasi. Kondisi ini diperlihatkan lewat suara, misalnya hening, mencekam, atau tegang.

16. Kontemporer

Kontemporer dalam drama atau lakon merujuk pada naskah serba bisa yang tak diatur oleh kelaziman. Oleh sebab itu, naskah ini biasanya tidak menghasilkan karya yang tidak terikat aturan.

17. Kostum

Struktur drama yang tidak boleh dihilangkan tentunya kostum. Kostum adalah pakaian yang dikenakan pemain ketika memerankan tokoh drama.

18. Skenario

Skenario merupakan bagian terpenting dalam struktur drama, mengingat hal ini berisi susunan garis besar cerita. Tanpa keberadaan skenario, struktur drama akan kehilangan inti kisahnya.

19. Panggung

Pementasan drama tentu membutuhkan panggung sebagai lokasi bermain perannya. Tempat pemain berperan ini biasanya lebih tinggi dibandingkan bangku para penonton drama.

20. Layar

Untuk melengkapi kebutuhan dan penuansaan, layar bagian depan dibutuhkan ketika pembukaan dan penutupan cerita. Layar berlatar gelap ini biasanya ditutup ketika acara berakhir.

21. Penonton

Penonton merujuk pada orang-orang yang hadir untuk menyaksikan pementasan drama. Pada suatu pementasan, mereka biasanya bertindak hening dan tidak menimbulkan suara.

22. Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertugas untuk memimpin dan mengolah drama. Mereka bisa mengatur para pemain, gerak-gerik di atas panggung, posisi bloking, dan berbagai hal lainnya.

23. Epilog

Struktur drama yang terakhir yaitu epilog. Epilog adalah bagian penutup drama, biasanya menyampaikan berbagai kesimpulan atau pesan moral yang diperoleh dari cerita.

Baca juga artikel terkait DRAMA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada