Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Apa Itu Pementasan Drama dan Bagaimana Cara Mempersiapkannya

Berikut adalah pengertian pementasan drama dan unsur penting dalam memainkannya. 

Apa Itu Pementasan Drama dan Bagaimana Cara Mempersiapkannya
Ilustrasi panggung teater. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Selain itu, drama juga bisa diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan.

Seperti dikutip dari bukuPerencanaan Pementasan Drama oleh Emilia Contessa dkk, secara harafiah, kata drama berasal dari bahasa Yunani "dramoi" yang artinya berbuat atau bertindak. Drama termasuk dalam karya sastra yang mengungkapkan kisah lewat dialog yang dituturkan oleh tokoh-tokohnya.

Kendati demikian, drama sebagai karya sastra hanya bersifat sementara karena naskah yang ditulis hanya sebagai dasar untuk dipentaskan. Sebab, tujuan dari naskah drama bukan seperti novel atau puisi.

Menurut Wood dan Attfield (1996), drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniru gerak pembicaraan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang dibayangkan, penggunaan pengalaman dan pengetahuan, karakter dan situasi dalam suatu lakuan, dialog, monolog, guna menghindarkan peristiwa dan rangkaian cerita tertentu.

Istilah lain dari drama berasal dari kata "drame" yang diambil dari bahasa Prancis oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon tentang kehidupan kelas menengah. Pokok dalam drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya.

Tahap Pementasan Drama

Sementara itu, Idda Ayu Kusrini dalam bukuBahasa Indonesia SMP Kelas VIII menuliskan, setidaknya ada tiga tahap dalam pementasan drama yakni, tahap prapementasan, tahap pementasan dan tahap pasca pementasan.

Dalam tahap prapementasan sebenarnya ada empat langkah yang perlu diperhatikan yakni, analisis situasi dan pendengar, memilih naskah, membedah naskah dan pelatihan. Pada tahap pementasan ada tiga komponen yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Penghayatan

Penghayatan dan pemahaman terhadap isi naskah drama. Baik aktor dan aktris harus bisa menghayati peran yang dimainkannya.

2. Vokal

Setiap kata atau kalimat dalam teks drama harus diucapkan secara jelas, pengaturan jeda yang tepat, dan lancar dalam mengucapkan dialog.

3. Penampilan

Penampilan meliputi teknik, blocking, pemanfaatan setting, gerakan, cara berpakaian, pandangan mata dan pengelolaan diri. Seorang pemain harus mampu menguasai panggung.

Sedangkan pada tahap pasca-pementasan, drama tersebut harus dilakukan evaluasi sebagai tindak lanjut terhadap pementasan.

Unsur Penting dalam Pementasan Drama

Asul Wiyanto dalam bukuTerampil Bermain Drama menuliskan, yang paling dibutuhkan dalam pertunjukan drama adalah naskah yang memuat tokoh-tokoh dan alur cerita. Kemudian, pemain yang memeragakan cerita. Para pemain yang dibutuhkan pun tergantung dari banyak tokoh yang ada di dalam naskah drama.

Setelah itu, ada sutradara yang bertugas sebagai pemimpin dalam pementasan yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan pertunjukan. Sutradara tidak hanya pandai dalam mengarahkan saja, tetapi juga mampu melakukannya. Tugasnya pun sangat banyak dengan tanggung jawab yang cukup berat.

Persiapan yang tak kalah penting dalam pementasan adalah tata rias, tata busana, tata panggung, tata suara dan penonton. Tata rias berfungsi untuk mendandani pemain agar wajah tidak terlihat pucat apabila terkena cahaya lampu yang tajam dan bisa mencapai karakter yang hendak ditampilkan.

Tata busana pun demikian, ia berfungsi sebagai pengatur pakaian pemain, mulai dari bahan, model sampai cara memakainya. Tata busana pun punya hubungan yang erat dengan tata rias. Maka daripada itu, tak jarang seorang penata rias merangkap sebagai tata busana.

Sedangkan tata panggung berfungsi sebagai pengatur pentas. Biasanya dalam sebuah pementasan, panggung diletakkan di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi daripada kursi penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakang masih bisa melihat sebuah adegan di panggung. Selain itu, panggung juga berfungsi sebagai penggambar keadaan cerita, misalnya ruang tamu, dapur, teras dan lain sebagainya.

Tata suara tidak hanya berfungsi sebagai pengatur pengeras suara (sound system) tetapi juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan untuk menggambarkan suasana supaya terasa lebih meyakinkan.

Penonton juga termasuk dalam unsur penting dalam pementasan drama. Sebab, kesuksesan sebuah drama bisa ditentukan oleh penonton, seperti bagaimana respons mereka terhadap cerita, peran dan pesan yang ingin disampaikan. Jumlah penonton juga ikut menentukan dalam kepuasan dari pembuat drama.

Baca juga artikel terkait TEATER atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya