tirto.id - Sebanyak 15 peneliti remaja Indonesia dari sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) akan mengikuti kompetisi ilmiah Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) yang akan digelar di Amerika Serikat (AS) pada 8 hingga 15 Mei 2016.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekaligus Ketua Scientific Review Committee Laksana Tri Handoko di Jakarta, Selasa (5/4/2016), mengatakan para remaja yang dikirimkan dalam ajang tersebut merupakan pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-47 Tahun 2015 yang diselenggarakan LIPI dan pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2015 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Intel ISEF merupakan ajang kompetisi penelitian ilmiah paling bergengsi di dunia yang diikuti oleh sekitar 1.800 siswa yang berasal dari lebih 80 negara di dunia. Pada tahun 2016 ini, ajang tersebut akan diselenggarakan di Phoenix Convention Center, Arizona, AS.
Handoko mengatakan, Indonesia sendiri pada kesempatan kali ini mendapatkan penambahan kuota jumlah proyek penelitian yang dapat turut serta dalam ajang Intel ISEF.
LIPI disebutkan akan mengirimkan lima hasil karya (proyek penelitian) ilmiah pemenang LKIR pada 2015 dari sembilan siswa pemenang. Para pemenang dan hasil karya ilmiahnya akan dibagi ke dalam satu tim kategori Microbiology, satu tim kategori Material Science, satu tim kategori Chemistry, dan dua tim lainnya dalam kategori Social and Behavioral Science.
Sembilan orang siswa tersebut adalah Ni Putu Intan Apasari dan Cok Laksmi Pradna Paramita (SMA Negeri 3 Denpasar), Aristo Kevin dan Maulana Imam Septyo Putro (SMA Negeri 3 Semarang), Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto (SMA Santa Laurensia Tangerang), Nurkholifatul Maula dan Putri Rahayu Budiman (MAN Insan Cendekia Jambi), dan Adhis Tessa (SMA Negeri 11 Unggulan Pinrang).
Handoko menambahkan, khusus penyelenggaraan LKIR, proposal yang terjaring tahun ini naik secara signifikan. Jumlah proposal pada 2015 sebanyak 2.041, sedangkan pada 2016 sebanyak 3.203 proposal.
"Bila dihitung, proposal meningkat sekitar 63 persen dan ini harus mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah mengingat sumber daya manusia Indonesia banyak yang memiliki potensi dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru," ujar Handoko.
Sementara itu, Kemendikbud mengirimkan tiga tim proyek penelitian dari pemenang OPSI tahun 2015 yang terdiri dari enam siswa pemenang. Enam siswa itu adalah Chabib Fachry Albab dan Millah Khoirul Muazzah (SMAN 2 Lamongan), Quinita Maria Jose Noronha dan Sepvina Mutikasari (SMA Negeri 3 Yogyakarta), Kartika Puspitasari dan Bagas Aditya (SMAN 6 Yogyakarta).
Sementara itu, Sekretaris Utama LIPI Siti Nuramaliati Prijono menambahkan, pengiriman para peneliti remaja pemenang LKIR dan juga OPSI tahun 2015 ke ajang Intel ISEF 2016 merupakan wujud nyata pembinaan yang serius dari LIPI dan Kemendikbud bagi generasi muda Indonesia.
Tujuannya agar para remaja bisa lebih mencintai kegiatan meneliti sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing negeri ini di tataran global.
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara