tirto.id - Pembatalan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali masih berlanjut setelah Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi, Selasa (12/11/2024) malam. Abu vulkanik yang dihasilkan dari letusan dianggap mampu mengganggu jalannya penerbangan.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam keterangan resminya memberikan pembaruan dalam data penerbangan batal, Kamis (14/11/2024) pagi. Tercatat sebanyak 115 penerbangan mengalami pembatalan pada Rabu (13/11/2024) akibat terdampak letusan Gunung Lewotobi.
Penerbangan tersebut terdiri dari 32 penerbangan domestik (16 keberangkatan dan 16 kedatangan) dan 83 penerbangan internasional (42 keberangkatan dan 41 kedatangan) yang terdampak.
Untuk rute domestik, yang terdampak pembatalan penerbangan meliputi rute dari dan ke Labuan Bajo (NTT), Tambolaka (NTT), Lombok (NTB), Sumbawa (NTB), dan Jakarta.
Di sisi lain, rute internasional terdampak meliputi dari dan ke Singapura, Hongkong, Doha (Qatar), Delhi (India), Bengaluru (India), Darwin (Australia), Melbourne (Australia), Sydney (Australia), Brisbane (Australia), Gold Coast (Australia), Cairns (Australia), Perth (Australia), Adelaide (Australia), Kuala Lumpur (Malaysia), Shanghai Pudong (Cina), dan Incheon (Korea Selatan).
Sementara itu, data rencana penerbangan Kamis (14/11/2024) menunjukkan terdapat pembatalan terhadap 41 penerbangan dengan rincian 9 penerbangan domestik dan 32 penerbangan internasional. Berdasarkan pantauan Tirto dari laman resmi Bandara I Gusti Ngurah Rai, mayoritas penerbangan masih batal karena terdampak letusan Lewotobi.
Meskipun jumlah penerbangan yang dibatalkan semenjak kemarin menembus angka ratusan, pihak bandara mengonfirmasi bahwa operasional bandara tetap berlangsung.
“Menurut catatan pengelola bandara, pada Rabu (13/11/2024), ada 205 penerbangan yang tetap beroperasi atau 60 persen dari total pergerakan harian terjadwal, yakni sebanyak 340 pesawat," ungkap Syaugi.
Berdasarkan Citra Satelit Cuaca Himawari, sebaran abu vulkanik sudah bergerak menjauhi posisi Bandara I Gusti Ngurah Rai sejak Rabu malam. Operasional sejumlah penerbangan yang terdampak diharapkan berangsur pulih pada Kamis (14/11/2024).
Hingga saat ini, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai masih terus memantau kondisi ruang udara dan arah sebaran abu vulkanik dengan papertest dan citra satelit.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Abdul Aziz