Menuju konten utama

Waskita Karya Dapat Pinjaman Senilai Rp5,1 Triliun untuk Bangun Tol

Perusahaan plat merah PT Waskita Karya menerima pinjaman dari sindikasi senilai Rp5,1 triliun untuk pengerjaan proyek proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Waskita Karya Dapat Pinjaman Senilai Rp5,1 Triliun untuk Bangun Tol
Pengendara melintas di dekat area pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi Timur, Jawa Barat, Jumat (20/10/2017). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Salah satu BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menerima pinjaman sindikasi senilai Rp5,1 triliun. Pihak Waskita mengumumkan pinjaman itu akan digunakan untuk modal kerja pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

"Dengan ditandatanganinya pemberian pinjaman itu tentunya semakin mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan atas proyek dan akan menopang kinerja perseroan baik secara operasional maupun finansial," ujar Direktur Keuangan Waskita Karya Tbk, Tunggul Rajagugkguk di Jakarta, pada Selasa (7/11/2017) seperti dikutip Antara.

Tunggul menerangkan kredit sindikasi itu hasil sinergi empat bank yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan PT Bank CIMB Niaga. Selain itu, selaku anggota sindikasi adalah BNP Paribas, Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan KEB Hana Bank.

"Jalan tol Jakarta-Cikampek II memiliki panjang 36 km. Proyek yang mulai dibangun sejak triwulan II 2017 ditargetkan akan beroperasi pada 2019 mendatang," kata dia.

Menurut Tunggul, sehubungan dengan kondisi proyek yang berada di atas jalan tol existing maka teknologi yang digunakan pada pembangunan jalan tol ini adalah metode Sosrobahu.

"Konsepnya dengan memasang konstruksi pier head sejajar dengan jalan yang ada di bawah dan bisa memutar 90 derajat. Sehingga jalan tol Jakarta-Cikampek yang tepat berada di bawah proyek sama sekali tidak terganggu dengan adanya proyek ini," paparnya.

Dia juga menjelaskan penggunaan teknologi lainnya adalah double truss launcher. Alat ini berbentuk portal yang akan berdiri di atas jalan tol Jakarta-Cikampek dengan tujuan agar mobilisasi box girder tidak akan mengganggu aktivitas di ruas jalan tol.

Tunggul menambahkan perolehan kontrak baru bagi perseroan sampai dengan triwulan ketiga 2017 sebesar Rp44,5 triliun. Sementara pada triwulan ketiga 2017 Waskita Karya membukukan laba bersih sebesar Rp2,9 triliun atau tumbuh 197 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Itu didorong oleh peningkatan pendapatan usaha triwulan ketiga 2017 menjadi Rp28,53 triliun atau tumbuh 104 persen dari tahun sebelumnya," kata dia.

Waskita bukan satu-satunya BUMN yang baru-baru ini menerima pinjaman dari perbankan dan lembaga keuangan non-bank. Pada awal November 2017, PT PLN (Persero) juga mendapatkan pinjaman investasi dengan nilai total Rp16,3 triliun melalui skema konvensional dan syariah.

PLN menerima pinjaman dengan skema konvensional senilai Rp12 triliun dan skema syariah senilai Rp4,3 triliun. Pinjaman berjangka waktu 10 tahun tersebut akan digunakan mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan.

Lembaga-lembaga keuangan bank dan nonbank pemberi pinjaman berskema konvensional ke PLN ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Eximbank. Selain itu, PT Bank Mega Tbk, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Yusuke Katsuta, dan Direktur Utama PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Sementara kredit investasi dengan skema syariah diberikan oleh Bank Maybank Indonesia, Bank Mandiri Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, dan PT Bank Permata Syariah.

Baca Juga: PLN Dapat Pinjaman Rp16,3 Triliun Berskema Konvensional dan Syariah

Baca juga artikel terkait TOL JAKARTA-CIKAMPEK

tirto.id - Bisnis
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom