Menuju konten utama

Warga Jakarta Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem pada 11-20 Maret

Pramono Anung, mengingatkan warga Jakarta mewaspadai cuaca ekstrem masih akan terjadi pada 11-20 Maret 2025 mendatang.

Warga Jakarta Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem pada 11-20 Maret
Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, memberikan sejumlah paket bantuan kepada para pengungsi korban banjir Bidara Cina yang mengungsi sementara di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025). tirto.id/Naufal Majid

tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, mengingatkan warga Jakarta mewaspadai cuaca ekstrem masih akan terjadi pada 11-20 Maret 2025 mendatang.

Hal itu disampaikan Pramono, saat mengunjungi tempat pengungsian korban banjir Bidara Cina yang terletak di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (5/3/2025).

“Sebagai informasi kepada saudara-saudara sekalian, tanggal 11 Maret sampai dengan tanggal 20 Maret, BMKG memperkirakan bahwa kemungkinan akan ada curah hujan yang tinggi kembali,” kata Pramono kepada para warga di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu.

Untuk menghadapi cuaca ekstrem tersebut, Pramono menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mengantisipasi dengan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

“Tadi saya sudah perintahkan untuk melakukan modifikasi [cuaca] dari awal supaya kemudian curah hujannya tidak seperti yang terjadi kemarin,” ucap Pramono.

Selain melakukan OMC, Pramono juga menyebut Pemprov Jakarta akan melakukan upaya pencegahan banjir lainnya seperti pengerukan sungai dan juga pembuatan sodet.

“Kemudian kami tetap akan melakukan pengerukan. Dalam jangka menengah panjang, sekali lagi yang paling penting supaya kita tidak terlalu terbiasa baru banjir repot semuanya, saya sudah memerintahkan kepada kepala dinas terkait, terutama kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air, untuk program jangka menengah yaitu normalisasi termasuk digali, disodet dan sebagainya,” jelasnya.

Pramono membebaskan para warga yang tengah mengungsi apakah tetap ingin tinggal di tempat pengungsian atau kembali ke rumahnya masing-masing.

“Tentunya kami memberikan kebebasan kepada warga, tapi kalau sampai tanggal 20 kan terlalu lama ya. 11-20 kan terlalu lama. Jadi kalau kemudian warga akan kembali ke rumahnya masing-masing, dipersilakan,” tukas Pramono.

Baca juga artikel terkait BANJIR JABODETABEK atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama