Menuju konten utama

Wapres JK: Kalau Mau Berpolitik Keluar dari TNI dan Polri

“Kalau ingin berpolitik praktis, ya keluar dulu seperti Agus. Bagus itu kan,” kata Jusuf Kalla.

Wapres JK: Kalau Mau Berpolitik Keluar dari TNI dan Polri
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. tirto/andrey gromico

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan jika ada anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri maupun pegawai negeri sipil (PNS) yang ingin berpolitik praktis harus keluar dari institusi yang menaunginya.

“Berpolitik itu memang agak bias juga, PNS boleh memilih tapi kalau untuk dipilih harus keluar dulu. Begitu juga dengan TNI boleh dipilih tapi harus keluar dulu,” kata Kalla, di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (4/10/2017).

Dalam konteks ini, Wapres Kalla mencontohkan Agus Harimurti Yudhoyono yang mundur dari institusi TNI saat mencalonkan diri sebagai salah satu calon gubernur DKI Jakarta pada April 2017 lalu. Kalla meminta agar anggota TNI yang mau berpolitik praktis mengikuti jejak anak sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Kalau ingin berpolitik praktis, ya keluar dulu seperti Agus. Bagus itu kan,” kata Kalla.

Sebelumnya, saat tabur bunga di perairan Selat Sunda dalam gladi bersih HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017) Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ia sebagai panglima juga berpolitik, tapi bukan politik praktis, melainkan politik negara.

Politik negara dimaksud adalah tugas yang dilaksanakan sesuai dengan konstitusi sehingga TNI tetap netral dalam politik praktis.

Gatot menambahkan, TNI telah terbukti selama 72 tahun melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Indonesia dan rakyat.

"Terbukti selama 72 tahun, TNI mampu melaksanakan tugasnya demi segenap tumpah darah persatuan dan kesatuan itu berama-sama dengan rakyat,” kata jenderal bintang empat tersebut.

Baca juga artikel terkait HUT TNI atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz