tirto.id - Harga komoditas bahan pokok terus meroket seperti beras, bawang merah, hingga bawang putih. Hal itu terlihat berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Rabu (1/2/2023).
Harga beras kualitas bawah I naik terus. Harga rata-rata mencapai Rp11.800 per kilogram (kg). Padahal, sebelumnya harga beras dibanderol Rp11.750 per kg, pada Selasa (31/1/2023).
Harga beras paling dengan jenis tersebut mahal dibanderol Rp16.000/kg di Kabupaten Kotabaru. Sementara paling murah harga beras dipatok Rp9.500/kg di Kota Blitar.
Tidak hanya beras kualitas bawah saja yang naik. Beras kualitas medium II juga ikut mengalami kenaikan. Rata-rata harga beras mencapai Rp12.800 per kg. Padahal, sebelumnya harga beras kualitas medium di angka Rp12.750 per kg.
Kemudian, komoditas harga bawang merah kembali naik. Rata-rata harga bawang merah saat ini menyentuh Rp41.950 per kg. Padahal, sebelumnya harga bawang merah dibanderol Rp41.850 per kg.
Komoditas selanjutnya, bawang putih saat ini juga ikut merangkak naik. Rata- rata mencapai Rp30.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga bawang putih dibanderol Rp29.900 per kg.
Sebelumnya, harga beras terus meroket di pasaran. Mulai jenis medium hingga premium. Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menuturkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga beras terus naik.
Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso menuturkan, penyebab harga beras naik yaitu tingginya konsumsi beras oleh masyarakat ketimbang produksi beras. Kedua, harga gabah saat ini sangat tinggi.
Dia menilai tingginya harga gabah, otomatis membuat harga beras mahal. Dia menjelaskan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa gabah sebagian ada di petani dan akhir-akhir ini belum mengeluarkan gabahnya. Panen beras juga disinyalir belum bisa menutupi kebutuhan konsumen yang tinggi.
"Ada banyak berbagai penyebab mengapa harga beras bisa naik terus sampai saat ini, gabah menjadi salah satu penyebabnya. Ketika harga gabah tinggi, maka beras juga akan kompak naik harganya. Hal ini berpengaruh terhadap pasokan ke pasar yang berkurang untuk musiman saat ini,” tutur Sutarto ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin