tirto.id -
"Kami berkoordinasi untuk mendatangkan tangki BBM. Saat ini sudah disalurkan 1.500 liter untuk RS Undata Palu, 2.000 liter untuk Kantor PLN Area Palu dan 5.000 liter disalurkan ke Posko Basarnas Palu,” kata Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region VII Roby Hervindo dalam siaran pers di Jakarta, Senin (1/10/2018).
BBM jenis solar akan digunakan untuk mendukung operasional rumah sakit, salah satunya RS Undata Palu yang tidak hanya menangani pasien sakit, tetapi juga korban gempa. Pengoperasian genset di rumah sakit sangat diperlukan untuk menangani pasokan listrik dan peralatan kesehatan.
Dilaporkan di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.
Selain, RS Undata, saat ini Pertamina juga telah mengirimkan BBM yakni solar dua ribu liter dan premium dua ribu liter untuk kebutuhan RS Parigi, melalui Depot Poso.
Demikian halnya dengan pasokan solar untuk genset raksasa milik PLN guna memulihkan pasokan listrik di sebagian wilayah Donggala dan Palu, yang Jumat (28/9/2018) sore, padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah.
Pertamina telah memasok kebutuhan PLN ke PLTD Topoyo dan PLTD Pasangkayu di Sulbar, dengan mekanisme alih suplai dari Pare-pare. Sementara, suplai ke PLTD Siboang di Sulteng, dipasok dari Toli Toli.
"Untuk PLTD lain di Palu, kami akan terus koordinasikan dengan PLN Wilayah Sulutenggo untuk pengambilan BBM dari depot terdekat seperti Toli-Toli, Poso dan Gorontalo," ujar Roby.
Pertamina melakukan pengisian ke kapal SAR kendari sebanyak 20 ribu liter via TBBM Poso untuk kebutuhan penanganan bencana. Saat ini sedang dalam perjalanan AMT agen PT Meta Indah sebanyak lima ribu liter untuk kebutuhan darurat genset-genset di Palu.
Selanjutnya, BUMN Migas ini juga telah berkoordinasi dengan Bekang Kodam Merdeka untuk pengambilan BBM untuk pengisian di Bitung/Gorontalo untuk selanjutnya dibawa oleh tim Kodam ke Palu.
"Kami mengupayakan seluruh pihak bisa mendapatkan pasokan solar, namun tetap prioritas pada layanan kemanusiaan, agar penanganan korban dan pemulihan pasca-gempa teratasi," kata Roby.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri