tirto.id - Virus corona atau COVID-19 sudah menginfeksi 106.165 orang di dunia, dengan angka tertinggi di Cina sebanyak 80.695 kasus, Minggu (8/3/2020).
Berdasar data dari Global Cases by Johns Hopkins CSSE pada Minggu (8/3/2020) setidaknya tercatat 59.965 orang yang menderita COVID-19 dinyatakan sembuh, sedangkan jumlah meninggal hingga pukul 14.33 WIB sebanyak 3.594.
Sementara itu, di Indonesia Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengumumkan jumlah orang yang diduga terjangkit atau suspect COVID-19 hingga siang ini ada 23 orang, Minggu (8/3/2020).
"Kita tahu kemarin sudah ada empat yang terkonfirmasi positif dan 23 yang masih suspect," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, melansir laman Antara News.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin jumlah orang terduga terjangkit COVID-19 sebanyak 11 orang dan jumlah ini bertambah 12 orang menjadi 23 hingga Minggu siang.
Yurianto mengatakan pemeriksaan terhadap suspect dilakukan secara komprehensif. Jika masih ada tanda klinis seperti batuk dan demam, meskipun hasil pemeriksaan pertama menunjukkan negatif maka tidak lantas suspect tersebut diklasifikasikan sebagai negatif COVID-19.
"Kita harus melakukan serial pemeriksaan negatif berkali-kali. Umumnya dilaksanakan seminggu, tujuh kali pemeriksaan," ujar Yurianto.
Ia juga mengatakan banyak laporan rumah sakit di luar bahwa pada pemeriksaan keenam, ketujuh bahkan kedelapan, kadang menjadi positif COVID-19.
"Maka kita tidak boleh anggap ini (serta-merta) negatif dan boleh dipulangkan, karena memang gejala klinis masih ada. Karena itu 23 suspect ini masih kita tahan di RS untuk kita observasi lebih lanjut," jelas Yurianto.
Menurutnya sejauh ini pemerintah telah memeriksa sebanyak 620 spesimen, di mana 327 di antaranya berasal dari 63 rumah sakit di 25 provinsi.
Yurianto menyampaikan keberhasilan pengendalian penyakit ini adalah bagaimana memutus rantai penularan dengan mengisolasi kasus positif.
"Karena itu pemeriksaan positif atau negatif lebih ditujukan bagaimana tindak lanjut untuk mengendalikan penyebaran dari penyakitnya, jadi bukan dalam rangka melakukan protokol pengobatan penderitanya," kata Yurianto.
Ia juga mengatakan sejauh ini sudah ada lebih dari 54.000 orang sembuh dari COVID-19 di seluruh dunia karena imunitasnya ditingkatkan. Peningkatan imunitas ini menjadi acuan pemerintah dalam menangani orang yang positif maupun suspect COVID-19.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH