Menuju konten utama

Trump Minta Negara Muslim Pimpin Perang Lawan Radikalisasi

Trump mengatakan bahwa Amerika siap untuk berdiri bersama dalam usaha perlawanan kelompok radikal demi kepentingan dan keamanan bersama.

Trump Minta Negara Muslim Pimpin Perang Lawan Radikalisasi
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam upacara resmi di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5). ANTARA FOTO/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta negara-negara mayoritas Muslim menjadi pemimpin dalam memerangi radikalisasi. Hal itu disampaikannya dalam sebuah pidato yang dihadiri oleh para pemimpin dari 55 negara Muslim di Arab Saudi pada Minggu (21/5/2017).

Lebih lanjut Trump menjelaskan bahwa negara-negara Arab telah menjadi korban kekerasan fanatik. Ia pun menilai ada sebuah bencana kemanusiaan dan keamanan yang menyebar di wilayah tersebut.

Trump yang sebelumnya pernah melontarkan pernyataan kontroversi karena mendorong untuk melarang banyak warga dari negara-negara Muslim untuk memasuki wilayah Amerika Serikat, menggambarkan pertarungan melawan terorisme sebagai pertempuran antara yang baik dan yang jahat.

Ia juga mengatakan bahwa negaranya siap melawan kelompok radikal demi mewujudkan kedamaian bersama. "Amerika siap untuk berdiri bersama dalam usaha perlawanan kelompok radikal demi kepentingan dan keamanan bersama. Namun negara-negara Timur Tengah tidak dapat menunggu kekuatan Amerika untuk menghancurkan para musuh tersebut untuk mereka," kata Trump kepada pemimpin dari 55 negara mayoritas Muslim yang mewakili lebih dari satu miliar orang.

Ia juga berpesan kepada negara-negara Timur Tengah untuk memutuskan masa depan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. "Negara-negara Timur Tengah harus memutuskan seperti apa masa depan yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri, untuk negara mereka dan untuk keluarga dan anak-anak mereka," katanya.

Ia mengatakan, masa depan baik itu hanya akan terwujud apabila suatu negara mampu mengusir para teroris. "Ini adalah pilihan antara dua masa depan dan pilihannya tidak dapat ditentukan oleh Amerika. Masa depan yang lebih baik hanya mungkin terwujud jika negara anda mengusir para teroris dan ekstremis," ujarnya.

Ia pun sempat memberikan pernyataan yang mengajak para pemimpin untuk sama-sama mengusir para teroris. "Usir mereka! usir mereka dari tempat ibadah Anda. Usir mereka dari komunitas Anda. Usir mereka dari tempat suci Anda dan usir mereka keluar dari bumi ini," katanya.

"Terorisme telah menyebar ke seluruh dunia, namun jalan menuju kedamaian dimulai di sini, di tanah kuno ini, di tempat suci ini," katanya di Arab Saudi, pemberhentian pertama dalam rangkaian perjalanan sembilan harinya yang juga mencakup Israel, Italia dan Belgia.

Untuk diketahui, dilaporkan Antara, pidato di aula berlapis emas dengan dihiasi lampu gantung itu adalah bagian dari upaya mereka untuk mendefinisikan kembali hubungannya dengan dunia Muslim setelah Trump sering menyerang kaum Muslim dalam kampanyenya tahun lalu dan mencoba untuk melarang banyak dari mereka memasuki wilayah AS.

Trump menerima sambutan hangat dari para pemimpin Arab, selain membuat retorika kampanyenya tentang umat Muslim ia juga memusatkan perhatian pada keinginannya untuk menindak pengaruh Iran di wilayah tersebut, sebuah komitmen yang mereka inginkan sejak pemerintahan Obama.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto