tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meminta otoritas Israel untuk membatalkan persidangan kasus korupsi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Netanyahu sebelumnya didakwa pada 2019 di Israel atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Semua tuduhan itu dibantah oleh Netanyahu dan menyatakan ia tidak bersalah. Persidangan dimulai pada 2020 dan melibatkan tiga kasus pidana.
“Persidangan Netanyahu harus dibatalkan, segera, atau diberikan ampunan kepada seorang pahlawan besar yang telah berbuat banyak untuk negara (Israel),” tulis Trump melalui platform Truth Social-nya, dikutip Aljazeera, Jumat (27/6/2025).
Trump mengaku telah mengetahui bahwa, Netanyahu akan hadir di pengadilan pada hari Senin. Trump pun menggambarkan kasus terhadap pemimpin Israel itu sebagai witch hunt atau perburuan penyihir. Istilah ini sering digunakan Trump atas upaya AS untuk mengadilinya.
Media Israel melaporkan bahwa pemeriksaan silang terhadap Netanyahu dimulai pada tanggal 3 Juni 2025 di pengadilan Tel Aviv. Diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu tahun untuk diselesaikan.
Presiden Israel, Isaac Herzog, memiliki kewenangan untuk mengampuni Netanyahu, tetapi media Israel media Israel mengatakan bahwa pengampunan saat ini belum ada di atas meja. Herzog juga mengatakan tidak ada permintaan seperti itu yang diajukan.
“Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu,” kata Trump.
Sementara itu, melansir Reuters. Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan Trump seharusnya tidak ikut campur dalam masalah ini. “Dengan segala hormat dan terima kasih kepada presiden Amerika Serikat, dia tidak seharusnya campur tangan dalam proses hukum negara merdeka,” kata Lapid.
"Saya berharap dan menganggap bahwa ini adalah hadiah yang diberikannya (Trump) kepadanya (Netanyahu) karena ia berencana untuk menekannya terkait Gaza dan memaksanya untuk melakukan kesepakatan penyanderaan yang akan mengakhiri perang," kata Lapid kepada situs berita Israel Ynet.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang
Masuk tirto.id


































