Menuju konten utama

TNI Masih Investigasi Video Warga di Lokasi Peledakan Amunisi

Kadispenad masih belum dapat memastikan kebenaran kedua video yang beredar tersebut.

TNI Masih Investigasi Video Warga di Lokasi Peledakan Amunisi
Keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi menunggu pemulangan jenazah di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Hingga Senin pukul 12.00 WIB, tim DVI Biddokkes Polda Jabar masih mengidentifikasi korban ledakan dan akan dipulangkan kepada keluarga setelah proses identifikasi selesai. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

tirto.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD menyampaikan masih mendalami keterlibatan warga dalam insiden pemusnahan amunisi kadaluwarsa (afkir) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI, Wahyu Yudhayana, ketika ditanya soal rekaman video amatir yang beredar di media sosial dengan narasi dikaitkan insiden ledakan amunisi afkir di Garut.

"Semua itu masuk dalam substansi yang sedang diselidiki oleh tim investigasi ya," kata Wahyu kepada wartawan Tirto, Selasa (13/5/2025).

Setidaknya, beredar dua video yang diduga menunjukkan dugaan keterlibatan warga sipil dalam kegiatan pemusnahan amunisi kadaluwarsa oleh TNI AD di Kabupaten Garut.

Video pertama, menampilkan proses pelucutan bagian-bagian amunisi yang dilakukan oleh beberapa orang. Dua orang dalam video terlihat memukul-mukul amunisi dengan palu.

Video kedua, diduga menampilkan serombongan warga menggunakan sepeda motor menuju ke titik ledakan usai amunisi meledak. Narasi pengantar video menyatakan warga menuju lokasi untuk mencari sisa-sisa material.

Kadispenad masih belum dapat memastikan kebenaran video yang beredar tersebut. Ia menyatakan saat ini investigasi soal insiden di Garut, termasuk dugaan keterlibatan warga, masih berlangsung.

"[Investigasi] sat ini masih berlangsung, mohon kita beri kesempatan tim bekerja," ucap Wahyu.

Lewat keterangan video, sebelumnya Kadispenad Wahyu menceritakan kronologi insiden pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Garut yang memakan korban jiwa 13 orang. Empat orang dari pihak TNI, dan sembilan orang korban merupakan warga sipil.

Kadispenad Wahyu menuturkan, kegiatan pemusnahan amunisi afkir ini dilakukan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). Insiden dalam kegiatan yang dilakukan Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Pada awal kegiatan, kata Wahyu, sesuai prosedur, sudah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun lokasi peledakan. Hasilnya, semua dinyatakan dalam keadaan aman.

Setelah itu, tim membuat dua lubang sumur untuk amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.

Setelah lubang dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, dan diledakkan oleh personel TNI AD menggunakan detonator.

"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," ucap Wahyu.

Setelah itu, personel mengisi satu lubang lagi yang telah disiapkan untuk menghancurkan detonator yang dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur sebelumnya.

Detonator itu dimasukkan ke dalam lubang untuk dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi sebelumnya.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," kata Wahyu.

Wahyu memastikan, TNI AD akan menginvestigasi kasus ledakan ini untuk mengungkap penyebab utama meledaknya detonator dalam lubang ketiga.

Baca juga artikel terkait GARUT atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Flash News
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Farida Susanty