tirto.id - Banjir kembali menggenang beberapa daerah di Jakarta. Curah hujan yang tinggi sejak Senin, 17 Maret kemarin membuat Jakarta banjir lagi. Berikut titik lokasi banjir Jakarta hari ini, Rabu, 19 Maret 2025 dan penyebabnya.
Setelah sempat dinyatakan semua daerah tidak ada yang terendam banjir, nyatanya Jakarta kembali banjir. Berdasarkan laporan yang diunggah di laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi DKI Jakarta, banjir ibukota kali ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan luapan dari Kali Angke.
Titik Lokasi Banjir Jakarta Hari Ini 19 Maret 2025
BNPB Provinsi DKI Jakarta melaporkan pada hari ini, Rabu 19 Maret 2025 pukul 03.00 WIB terdapat dua RT yang masih tergenang banjir, yaitu:
- Kota: Jakarta Barat
- Kelurahan: Rawa Buaya
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 50 cm
- Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Angke
Karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak awal pekan ini, kondisi titik Pos Pantau pun menunjukkan perubahan status menjadi:
- Pos Pantau Krukut Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 22:00 WIB,
- Pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 22:00 WIB,
- Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 22:00 WIB,
- Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 23:00 WIB,
- Pos Pantau Depok menjadi siaga 3 (Waspada) Pukul 00:10 WIB
- Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 1 (Bahaya) Pukul 01:00 WIB
BPBD DKI Jakarta dibantu camat dan lurah juga akan memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar bagi warga yang rumahnya tergenang banjir.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan jika saat ini BPBD DKI Jakarta dan semua petugas terkait sedang mengusahakan agar banjir Jakarta segera surut. Tindakan yang dilakukan antara lain dengan penyedotan dan pembukaan aliran air.
"Genangan diharapkan dapat surut dalam waktu cepat seiring dengan upaya penyedotan dan pembukaan aliran air di berbagai titik," jelasnya dikutip Kompas (18/3).
Tak hanya itu, pengerukan lumpur pun dilakukan agar banjir tidak lagi datang meskipun curah hujan tinggi.
"Pengerukan ini harus dilakukan secara berkala agar sedimentasi tidak kembali menumpuk dan mempersempit aliran sungai. Jika dibiarkan, lumpur yang mengendap bisa memperburuk banjir di masa mendatang," terang Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, dikutip Kompas (18/3).
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra