tirto.id - Masyarakat selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi beberapa hal seperti perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, masyarakat, susunan kekuasaan, dan wewenang.
Menurut Sosiolog asal Amerika Kingsley Davis, perubahan sosial adalah bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan aturan organisasi sosial.
Manusia adalah subjek paling berpengaruh terhadap terjadinya perubahan di masyarakat. Maka itu, perubahan sosial terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin melakukan perubahan.
Ditambah lagi, manusia memiliki sifat selalu tidak puas terhadap hal yang telah dicapainya dan ingin mencari sesuatu yang baru untuk mengubah keadaan agar menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhannya, demikian seperti yang dilansir dari Modul Pembelajaran Sosiologi Proses Perubahan Sosial di Masyarakat.
Teori Perubahan Sosial Menurut Alex Inkeles
Alex Inkeles adalah Sosiolog asal Amerika yang memusatkan perhatian perubahan sosial pada dua permasalahan utama, yaitu:
- Akibat yang ditimbulkan modernisasi bagi Negara Dunia Ketiga dan pandangan hidup seseorang.
- Sikap hidup yang dimiliki oleh Negara Dunia Ketiga dapat atau tidak lebih modern daripada sebelumnya, jika negara tersebut berinteraksi dengan negara Barat.
Proses Perubahan Sosial
Proses perubahan sosial dapat terjadi melalui empat cara berikut.
1. Difusi
Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang meliputi ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan dari individu ke individu lain, ataupun dari suatu golongan ke golongan lain di dalam suatu masyarakat
Oleh karena itu, terdapat dua macam difusi.
- Difusi intramasyarakat (intrasociety difusion) adalah difusi unsur kebudayaan antarindividu atau golongan di dalam suatu masyarakat.
- Difusi antarmasyarakat (intersociety difusion) adalah difusi unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kemudian, masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat melalui difusi dapat dilakukan dengan cara perembesan damai, perembesan dengan kekerasan, dan simbiotik.
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia berada di suatu kebudayaan tertentu dan dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu perlahan dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri.
Akulturasi terjadi tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asli. Proses akulturasi berjalan sesuai dengan persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk.
Umumnya, bila budaya masuk melalui proses pemaksaan, maka akulturasi dapat memakan waktu yang relatif lama. Berbeda dengan proses akulturasi melalui proses damai yang akan berlangsung relatif lebih cepat
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul bila terdapat golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
Asimilasi dilakukan sebagai upaya untuk mencapai satu kesepakatan berdasar pada kepentingan dan tujuan bersama.
Kendati demikian, Bapak Antropolog Indonesia Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya dan saling berinteraksi secara langsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, kebudayaan masing-masing kelompok akan berubah dan saling menyesuaikan diri.
4. Akomodasi
Akomodasi adalah proses dalam hubungan masyarakat yang sama artinya dengan adaptasi. Dengan demikian akomodasi juga dapat dipahami sebagai suatu keadaan agar masyarakat dapat memperoleh keseimbangan dalam hubungan sosial antara perorangan dan kelompok yang berhubungan dengan norma-norma ataupun nilai-nilai yang berlaku.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra