tirto.id - Sanksi terhadap Korea Utara kembali dijatuhkan Uni Eropa dan makin diperluas. Penerapan sanksi ini terkait percobaan nuklir dan peluncuran peluru kendali yang dilakukan Korea Utara.
Sanksi-sanksi baru diterapkan terhadap industri produksi baja, kedirgantaraan dan berbagai industri lainnya yang berkaitan dengan senjata, demikian yang dilansir dari Antara, Jumat (7/4/2017).
"Sanksi juga menargetkan bidang komputasi, pertambangan, kimia dan penyulingan," kata Uni Eropa melalui pernyataannya.
Sebelumnya, Uni Eropa pernah menjatuhkan berbagai sanksi terhadap Pyongyang pada akhir 2006. Sejak itu sanksi terhadap Korea Utara telah beberapa kali diperluas yakni mencakup embargo persenjataan, perdagangan emas, dan logam mulia serta barang-barang mewah.
Kelompok negara-negara Eropa itu mengatakan pada Kamis (6/4/2017) bahwa langkah-langkah hukuman baru diambil sebagai reaksi terhadap aksi-aksi Korea Utara, yang telah memunculkan "ancaman mengerikan terhadap perdamaian dan keamanan internasional di kawasan dan di luar itu."
Uni Eropa juga memasukkan empat orang lagi ke dalam daftar hitam pihak-pihak yang dikenai larangan perjalanan serta pembekuan aset karena memiliki kaitan dengan kepemimpinan dan program nuklir Korea Utara.
Seperti diberitakan, Korut telah meningkatkan frekuensi uji coba peluru kendali dan senjata nuklir dalam dua tahun terakhir ini.
Pada Maret, Korea Utara menembakkan empat peluru kendali balistik ke perairan dekat dengan garis pantai barat laut Jepang.
Militer Korea Selatan menduga empat peluru kendali tersebut tidak mempunyai daya jelajah antar-benua (ICBM), yang bisa mencapai Amerika Serikat, melainkan hanya bisa mencapai 1.000 km dengan ketinggian 260 km.
Beberapa peluru kendali tersebut mendarat di perairan 300 km dari garis pantai Jepang, kata Menteri Pertahanan Tonomi Inada di Tokyo.
Beberapa hari lalu, Korea Utara kembali menembakkan peluru kendali balistik dari pantai timurnya ke laut semenanjung Jepang, sehari menjelang pertemuan puncak pemimpin Amerika Serikat dengan China, yang dijadwalkan membahas program senjata terbaru Pyongyang.
Para ahli mengatakan negara itu tampaknya sedang mengarahkan target untuk menghantam Amerika Serikat dengan peluru kendali.
Perundingan soal Korea Utara disebut-sebut akan menjadi agenda penting pembicaraan pada Kamis antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Trump juga telah beberapa kali mengatakan perlunya bertindak lebih tegas terhadap Pyongyang dan mendesak Beijing untuk lebih menekan negara tetangganya yang terkucil itu.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari