Menuju konten utama

Tembakan Rudal Balistik Korut Kembali Diprotes Jepang

Jepang tidak bisa menenggang tindakan provokatif berulang Korea Utara. Pada Maret lalu Korea Utara menembakkan empat peluru kendali balistik ke perairan dekat dengan garis pantai barat laut Jepang.

Tembakan Rudal Balistik Korut Kembali Diprotes Jepang
Percobaan penembakan rudal balistik dari kapal selam strategis terlihat dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Kamis (25/8). ANTARA FOTO/REUTERS/KCNA.

tirto.id - Peluncuran terbaru peluru kendali Korea Utara pada Rabu (5/4/2017) menurut juru bicara pemerintah Jepang sangat bermasalah. Karena itu, Jepang sejak lama mengajukan protes keras pada negara tetangga bersenjata nuklir tersebut.

Jepang betul-betul tidak bisa menenggang tindakan provokatif berulang Korea Utara, demikian yang diungkapka Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers, sebagaimana diwartakan Antara.

Sementara itu, militer Korea Selatan menyebutkan, Korea Utara menembakkan peluru kendali balistik dari pantai timurnya ke laut semenanjung itu sehari menjelang pertemuan puncak pemimpin Amerika Serikat dengan China, yang dijadwalkan membahas program senjata terbaru Pyongyang.

Seperti diberitakan, pada Maret lalu Korea Utara menembakkan empat peluru kendali balistik ke perairan dekat dengan garis pantai barat laut Jepang.

Militer Korea Selatan menduga empat peluru kendali tersebut tidak mempunyai daya jelajah antar-benua (ICBM), yang bisa mencapai Amerika Serikat, melainkan hanya bisa mencapai 1.000 km dengan ketinggian 260 km.

"Beberapa peluru kendali tersebut mendarat di perairan 300 km dari garis pantai Jepang," kata Menteri Pertahanan Tonomi Inada di Tokyo.

Sementara itu, presiden sementara Korea Selatan Hwang Kyo-ahn mengecam peluncuran rudal dari tetangganya dan menyebutnya sebagai tantangan langsung terhadap komunitas internasional.

Dia menegaskan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan instalasi sistem pertahanan rudal THAAD untuk menangkal ancaman dari Pyongyang.

Empat peluru kendali itu diluncurkan dari kawasan Tongchang-ri yang dekat dengan perbatasan Korea Utara dan China.

Korea Utara sendiri sebelumnya mengancam akan "mengambil langkah balasan" setelah tetangganya di selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer bersama.

Pyongyang menyebut latihan bersama itu sebagai persiapan untuk perang.

Pada tahun lalu, Korea Utara sempat menembakkan rudal jarak jauh dari Tongchang-ri. PBB kemudian mengecam tindakan tersebut karena melanggar resolusi Dewan Keamanan.

Pada bulan lalu, Korea Utara juga menguji peluru kendali jenis baru dan berjanji terus mengembangkan persenjataan strategis.

Percobaan itu adalah yang pertama bagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang kemudian merespon dengan ancaman terhadap Korea Utara dan pemimpin mudanya, Kim Jong-un.

Kabinet Trump dikabarkan merencanakan sejumlah tindakan balasan untuk meredam ancaman peluru kendali dari Pyongyang. Di antara pilihan rencana tersebut adalah penembakan peluru kendali langsung ke Korea Utara dan memberikan teknologi senjata nuklir kepada Korea Selatan.

Baca juga artikel terkait KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari