Menuju konten utama
Nisfu Sya'ban 2023

Tata Cara Sholat Sunnah Taubat Saat Nisfu Syaban dan Bacaan Niat

Tata cara sholat sunnah taubat saat malam Nisfu Syaban dan bacaan niatnya. Kapan dilakukan?

Tata Cara Sholat Sunnah Taubat Saat Nisfu Syaban dan Bacaan Niat
Ilustrasi Salat. foto/istockphto

tirto.id - Sholat Sunnah Taubat bisa dilakukan ketika memasuki malam Nisfu Syaban. Ibadah ini ditunaikan agar mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Berikut ini tata cara, niat, dan waktu pengerjaan Shalat Taubat saat Nisfu Syaban.

Malam Nisfu Syakban merupakan salah satu waktu istimewa bagi umat Islam. Sebab, di masa tersebut Allah Swt. membuka pintu ampunan untuk seluruh makhlukNya. Oleh sebab itu, kaum muslim beriman dianjurkan mendirikan beberapa amalan sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. dalam hadis jalur Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far.

Apabila malam nisfu syaban [pertengahan bulan Syaban], maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, ‘Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar,’” (HR. Ibnu Majah).

Hadis di atas menyebutkan bahwa beberapa amalan malam Nisfu Syakban seperti salat dan berdoa. Sayyid Alawi Al Maliki, seorang ulama masyhur dari Makkah, dalam kitab Madza fi Sya’ban, menyebutkan tiga amalan yang dapat dikerjakan di malam Nisfu Syakban. Ketiga amalan itu yakni memperbanyak membaca doa, dua kalimat syahadat, dan istigfar.

Sholat Sunnah Taubat Dilakukan Kapan Saat Nisfu Syaban?

Sholat Taubat menjadi salah satu amalan yang cocok untuk menghidupkan malam Nisfu Syakban. Salat Tobat baik untuk ditunaikan karena malam Nisfu Syakban merupakan waktu ketika Allah Swt. membuka ampunan kepada seluruh makhlukNya.

[Rahmat] Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan],” (H.R. Baihaqi).

Hadis di atas berkategori daif atau lemah, namun dikuatkan beberapa riwayat lain seperti hadis riwayat Imam Ahmad sebagai berikut:

Allah senantiasa memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Sya‘ban. Maka Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua: hamba yang saling bermusuhan dan yang membunuh,” (HR. Ahmad).

Salat Taubat adalah salat 2 rakaat yang dikerjakan seseorang sebelum bertaubat atas kesalahan atau dosa nan telah diperbuat. Salat Taubat dianjurkan dikerjakan sebagaimana hadis dari Ali bin Abi Thalib merujuk kepada Abu Bakar As-Shidiq berikut:

Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya,” (At-Tirmidzi).

Tata Cara Sholat Sunnah Taubat dan Bacaan Niatnya

Salat Taubat hukumnya sunah dan dapat dilakukan dengan formasi 2 rakaat 1 kali salam. Di malam Nisfu Syakban, Salat Taubat dapat ditunaikan selepas Salat Isya hingga sebelum Salat Subuh. Waktu utama pelaksanaan Salat Taubat adalah di sepertiga malam.

Berikut ini tata cara Salat Taubat di Malam Nisfu Syakban:

  1. Melakukan taharah (bersuci), yakni wudu maupun mandi

  2. Melafalkan niat pelaksanaan salat sunah taubat

    أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي

    Arab Latin: Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala.

    Artinya: “Saya niat Salat Sunah Taubat dua rakaat karena Allah ta’ala.”

  3. Melakukan takbiratul ihram

  4. Disunahkan membaca doa iftitah

  5. Membaca surah Al-Fatihah

  6. Membaca surah pilihan

  7. Melakukan ruku

  8. Melakukan iktidal

  9. Melakukan sujud

  10. Duduk di antara dua sujud

  11. Melakukan sujud kedua

  12. Melaksanakan rakaat kedua seperti rakaat pertama

  13. Tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.
  14. Doa, berikut ini salah satu doa yang dapat dibaca selepas Salat Taubat.

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا

    Arab Latinnya:

    Astaghfirullahal ‘azhiima, alladzii laa illaha illa huwal hayyul qayyuumu waatuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafsihi dlarran walaa nafa’an walaa mautan walaa hayaatan walaa nusyuuraa.

    Artinya:

    “Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi, saya memohon taubat kepada-Nya sebagaimana taubatnya hamba yang dholim yang berdosa tidak memiliki daya upaya untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.”

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin