Menuju konten utama

Tata Cara Shalat Idul Fitri Lebaran 2024, Niat, dan Bacaannya

Tata Cara Shalat Idul Fitri Lebaran 2024, Niat, dan Bacaannya

Tata Cara Shalat Idul Fitri Lebaran 2024, Niat, dan Bacaannya
Sejumlah jamaah melaksanakan shalat Idul Fitri di pelataran Masjid Raya Ganting, Padang, Sumatera Barat, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Id di masjid cagar budaya itu digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai dengan Surat Edaran Wali Kota Padang terkait penyelenggaraan shalat Idul Fitri di masa pandemi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.

tirto.id - Shalat Idul Fitri 2024 mengikuti Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 10 April 2024. Di sisi lain, pelaksanaan Shalat Idul Fitri berdasarkan ketetapan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu hasil keputusan sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H.

Salat Idulfitri merupakan ibadah sunah muakadah yang begitu dianjurkan untuk ditunaikan di pagi hari 1 Syawal. Rasulullah Saw. semasa hidup tidak pernah meninggalkan salat Idulfitri, sebagaimana salah satu diceritakan dalam hadis dari Abi Said Al-Khudri Ra:

"Rasulullah SAW biasa keluar menuju musala [tanah lapang/lapangan] pada hari Idul Fitri dan Adha. Hal pertama yang beliau lakukan adalah shalat. Kemudian beliau berpaling menghadap manusia, di mana mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Beliau memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika beliau ingin mengutus satu utusan, maka [beliau] memutuskannya. Atau bila beliau ingin memerintahkan sesuatu, maka beliau memerintahkannya dan kemudian berpaling ...." (HR. Bukhari 2/259-260, Muslim 3/20, Nasa`i 1/234).

Rentang waktu pengerjaan salat Idulfitri adalah mulai terbitnya matahari seukuran 1 atau 2 tombak (diperkirakan 30 menit pasca terbit) hingga sesaat sebelum tergelincir (sebelum jatuhnya waktu Zuhur). Salat Idulfitri sebaiknya tidak dilaksanakan terlalu awal karena memberi waktu bagi kaum muslim yang belum membayar zakat fitrah. Dalam sebuah riwayat hadis disebutkan sebagai berikut:

"Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum salat Id, zakatnya diterima, dan barangsiapa yang menunaikan (zakat fitrah) setelah shalat Id maka itu dianggap sebagai sedekah." (HR. Abu Dawud).

Bacaan Niat Shalat Idul Fitri

Salah satu rukun salat adalah membaca niat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Apabila seseorang tidak membaca niat, ibadah salatnya tidak sah. Berikut ini bacaan niat shalat Idul Fitri berjemaah maupun munfarid:

1. Niat shalat Idul Fitri sebagai imam

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى

Arab Latin:

Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini imaaman lillahi ta'aala.

Artinya:

“Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah taala.”

2. Niat shalat Idul Fitri sebagai makmum

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًاإِ لِلهِ تَعَــــالَى

Arab Latin:

Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini makmuuman lillahi ta'aala.

Artinya:

“Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah taala.”

3. Niat shalat Idul Fitri munfarid atau sendirian

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُنْفرِدا لِلهِ تَعَــــالَى

Arab Latinnya:

Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini munfaridan lillahi taa'ala.

Artinya:

"Saya berniat salat sunah Idulfitri dua rakaat sendirian karena Allah taala."

Tata Cara Shalat Idul Fitri Lengkap dengan Bacaannya

Salat Id merupakan salat sunah dua rakaat yang dapat dikerjakan secara berjemaah maupun munfarid. Hal yang membedakan salat Id dengan salat sunah lainnya di antaranya terletak pada lafal niat dan jumlah takbir. Dalam sebuah riwayat dari Aisyah Ra. disebutkan sebagai berikut:

"Rasulullah Saw. bertakbir pada shalat iedul fitri dan adha sebanyak 7 kali [pada rakaat pertama] dan 5 kali [pada rakaat kedua], selain dua takbir rukuk," (HR. Ibnu Majah).

Pada rakaat pertama salat Id, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah (hukumnya sunah), ditambahkan tujuh takbir sebelum membaca Al-Fatihah. Kemudian pada rakaat kedua, takbir ditambahkan lima kali. Berikut ini tata cara shalat Idul Fitri lengkap dengan bacaannya:

1. Membaca niat dalam hati bersamaan dengan takbiratulihram

2. Membaca doa iftitah (sunah)

3. Membaca takbir tujuh kali di luar takbiratulihram. Di sela-sela takbir membaca sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila.

"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."

Dapat juga membaca bacaan sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

4. Membaca Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣

Ar-raḥmānir-raḥīm

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤

Māliki yaumid-dīn

Pemilik hari pembalasan

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥

Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Tunjukilah kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ - ٧

Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

[yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan [jalan] mereka yang dimurkai, dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat

5. Membaca surah lain. Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab menyampaikan sebagai berikut:

“Kemudian ia membaca Surat Qaf setelah [membaca] ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah [pada rakaat pertama]; dan ‘Iqtarabatis sā‘ah’ [Surat Al-Qamar] setelah [membaca] Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua. Dan tetap pada riwayat An-Nu‘man bin Basyir bahwa Rasulullah SAW pada shalat id membaca ‘Sabbihisma rabbika’ [Surat Al-A‘lā] dan ‘Hal atāka hadītsul ghāsyiyah’ [Surat Al-Gasyiyah). Keduanya merupakan sunnah. Wallahu a’lam,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 21).

6. Rukuk dan membaca:

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wabihamdih (dibaca tiga kali).

"Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

7. Iktidal dan membaca doa:

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbana lakal hamdu mil 'us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu."

8. Sujud dan membaca:

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhana rabbiyal a'la wabihamdih (dibaca tiga kali).

"Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya."

9. Duduk di antara dua sujud dan membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki, dan petunjuk untukku."

10. Sujud kedua

11. Duduk istirahat

12. Kembali berdiri hingga bersedekap

13. Takbir lima kali. Di sela-sela takbir mengucapkan bacaan seperti pada rakaat pertama.

14. Membaca Al-Fatihah

15. Surah pendek

16. Rukuk

17. Iktidal

18. Sujud

19. Duduk di antara dua sujud

20. Sujud kedua

21. Tasyahud akhir hingga salam.

Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah Sendirian

Tata cara shalat Idul Fitri di rumah sendirian tidak berbeda dengan ketika berjemaah di masjid maupun tempat lainnya. Perbedaan pengerjaan salat Idul Fitri secara munfarid dan berjemaah hanya terletak dalam lafal niat. Selain itu, orang yang melaksanakan salat Idul Fitri munfarid harus menginisiasi semua gerakan sendiri.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus