tirto.id - Satu terduga teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 di rumah kontrakan di Jalan Cikarang-Cibarusah, Kampung Kandang, RT 007/04, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3), sekitar pukul 09.30 WIB. Dalam peristiwa itu, polisi terpaksa meledakkan bahan peledak yang menjadi barang bukti.
"Dimusnahkan karena ada bahan berbahaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di lokasi penggerebekan, seperti dilansir Antara.
Suara ledakan itu terdengar sesaat setelah Kepala Polres Metro Bekasi, Komisaris Besar Polisi Hendra Gunawan, meminta polisi maupun awak media mengosongkan kawasan sekitar rumah terduga teroris.
Tak sampai lima menit Gunawan memberikan instruksi atau pada pukul 13.30 WIB, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari dalam rumah terduga teroris tersebut.
Kepulan asap berwarna putih pekat juga nampak membumbung tinggi ke udara dari dalam kontrakan terduga teroris yang berada di balik pagar besi berwarna biru itu. Asap pada ledakan di Gereja Kathedral Makassar, Minggu (28/3), juga berwarna putih berdasarkan data rekaman video kamera pengintai yang beredar.
Mendengar suara ledakan itu, warga maupun pengendara yang melintas di jalan itu sontak kocar-kacir. Apalagi situasi arus kendaraan di jalan itu padat. Banyak pengemudi kendaraan menghentikan laju kendaraannya, ada juga yang memutar arah.
Suasana panik mulai mereda setelah Gunawan meminta masyarakat untuk tidak panik dan tenang. Polisi juga langsung meredam serta mengatur arus kendaraan yang sempat terhenti akibat suara ledakan tersebut.
Suara ledakan itu diduga bom rakitan milik terduga teroris yang berada di dalam rumah kontrakan. Bom diledakkan di lokasi, diduga karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa.
Sebelum suara ledakan itu, Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran, bersama Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono, yang berada di lokasi hanya membenarkan ada kegiatan di wilayah hukum Kabupaten Bekasi.
"Benar kami sedang ada giat di sini. Hubungannya dengan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar maupun jaringan terduga teroris itu akan dijelaskan kepala Kepolisian Indonesia petang nanti," kata Imran.
Ia mengungkapkan perihal detil penangkapan terduga teroris itu nanti akan disampaikan lebih lanjut oleh Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Markas Polda Metro Jaya.
Pucuk pimpinannya itu, kata Imran, rencananya juga akan menjelaskan lebih rinci terkait apakah terduga teroris yang ditangkap ini berhubungan dengan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan, sehari sebelumnya.
Hingga kini polisi beratribut lengkap masih terlihat melakukan penjagaan ketat di area penggerebekan terduga teroris di Kabupaten Bekasi. Tempat kejadian perkara merupakan sebuah rumah kontrakan yang berada di balik pagar berwarna biru tepat di sebelah bengkel mobil.
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Restu Diantina Putri