tirto.id - Tanggal 19 Mei diperingati sebagai sejumlah hari penting cakupan nasional dan internasional, salah satunya ada Hari Korps Cacat Veteran Indonesia. Lalu, tanggal 19 Mei hari apa saja? Selengkapnya dalam artikel ini.
Pada peringatan hari penting, masyarakat yang memperingatinya biasanya akan melakukan sejumlah hal yang berkaitan dengan tujuan peringatan. Beberapa aksi yang umumnya dilakukan seperti mengunggah postingan tematik di media sosial, berkampanye, hingga membuat acara khusus.
Terdapat dua hari penting di Indonesia yang diperingati pada tanggal 19 Mei setiap tahunnya yaitu Hari Korps Cacat Veteran Indonesia dan Hari Milad Aisyiyah. Sementara itu, setidaknya juga ada dua hari penting yang diperingati oleh masyarakat internasional pada 19 Mei yakni Hari Penyakit Radang Usus Sedunia dan Hari Fair Play Sedunia.
Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
Hari Korps Cacat Veteran Indonesia diperingati setiap tanggal 19 Mei sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada para veteran yang mengalami cacat fisik atau mental akibat perjuangan mereka dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peringatan ini didedikasikan untuk mengingat pengorbanan luar biasa para pejuang yang rela mempertaruhkan jiwa dan raga demi kedaulatan bangsa. Ini juga menjadi simbol perhatian khusus untuk para pejuang dan upaya untuk meringankan beban mereka.
Peringatan ini berakar dari pendirian Pusat Pendidikan Korps Penyandang Cacat di Yogyakarta pada tahun 1949. Kemudian, pada 18 Mei 1950, didirikan Ikatan Invaliden Indonesia yang pada Kongres tahun 1959 berganti nama menjadi Korps Cacat Veteran Republik Indonesia (KCVRI). KCVRI kemudian dilebur menjadi bagian dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), yang menjadi satu-satunya wadah resmi bagi para veteran di Indonesia.
Seperti diatur dalam perundang-undangan, sebagai bentuk penghargaan, pemerintah Indonesia memberikan hak bantuan khusus bagi veteran penyandang cacat. Hak tersebut meliputi santunan cacat, tunjangan cacat, dan alat bantu untuk tubuh veteran.
Hari Milad 'Aisyiyah
Hari Milad 'Aisyiyah diperingati setiap tanggal 19 Mei, bertepatan dengan hari berdirinya organisasi ini pada 19 Mei 1917 di Yogyakarta oleh Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah), istri dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Tahun 2025 ini, 'Aisyiyah merayakan Milad ke-108 Masehi atau ke-111 Hijriyah.
Sejak awal berdirinya, 'Aisyiyah telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan secara universal. Organisasi ini menjadi pelopor dalam mengangkat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Mengutip laman Muhammadiyah, Milad ‘Aisyiyah pada 19 Mei 2025 mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional”. Melalui tema tersebut, diharapkan ‘Aisyiyah akan memperkuat perannya dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui gerakan Qaryah Thayibah atau Desa Unggul.
Hari Penyakit Radang Usus Sedunia
Mengutip laman World IBD Day, Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau Penyakit Radang Usus adalah penyakit pencernaan kronis yang serius yang mempengaruhi sepuluh juta orang di seluruh dunia. Dua bentuk utama dari penyakit radang usus adalah Penyakit Crohn dan Kolitis Ulseratif.
Penyakit ini tidak diketahui penyebabnya dan hanya sedikit pemahaman publik tentang rasa sakit dan penderitaan kronis yang harus dihadapi oleh pasien IBD setiap hari dalam hidup mereka. Berakar dari hal tersebut, Hari Penyakit Radang Usus Sedunia didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global terhadap penyakit radang usus.
Hari Penyakit Radang Usus Sedunia diperingati oleh organisasi pasien yang mewakili lebih dari 50 negara di lima benua dan dikoordinasikan oleh European Federation of Crohn's and Ulcerative Colitis Associations (EFCCA).
Hari Fair Play Sedunia
Mengutip laman United Nations (UN), Hari Fair Play Sedunia merupakan sebuah perayaan yang didedikasikan untuk mempromosikan olahraga yang dipraktikkan dalam semangat persahabatan, solidaritas, toleransi, inklusi, dan non-diskriminasi.
Permainan yang adil menumbuhkan rasa saling menghormati di antara para peserta, mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati satu sama lain. Ini mempromosikan kesetaraan, menjembatani kesenjangan budaya, dan memberdayakan kaum muda dengan menunjukkan bagaimana olahraga dapat mendorong perubahan sosial dan membangun komunitas yang lebih kuat dan kohesif.
Dengan merangkul prinsip-prinsip permainan yang adil, kepatuhan terhadap peraturan, rasa hormat kepada lawan, dan perjuangan melawan kekerasan dan doping-semua orang mendapat manfaat.
Tahun 2025 adalah perayaan perdana Hari Fair Play Sedunia setelah pada tanggal 1 Juli 2024, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi A/RES/78/310, yang menyatakan tanggal 19 Mei sebagai Hari Fair Play Sedunia.
Menyadari semangat fair play dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, baik dalam olahraga maupun kehidupan sehari-hari, resolusi ini menekankan peran olahraga, termasuk bagi para penyandang disabilitas, dalam mendorong perdamaian, pembangunan, kohesi masyarakat, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan.
Resolusi ini juga menegaskan kembali independensi olahraga dan peran kepemimpinan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Internasional dalam gerakan mereka masing-masing, serta mendesak komunitas global untuk mengakui dan meningkatkan kesadaran akan Hari Fair Play Sedunia.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Indyra Yasmin